DOCTORS APRRECIATION VIDEO

http://www.4shared.com/folder/e_V7F5xx/My_4shared_Sync.html

Senin, 12 September 2011

KANKER PAYUDARA I

Seberapa umum kanker payudara.
Kanker payudara adalah penyebab kematian kedua pada kaum wanita sekarang ini. Di Singapore, hampir tiap 1 dalam 20 wanita akan terdiagnose dengan kanker payudara dalam hidupnya. Wanita Chinese memiliki suatu resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia atau India yang hanya sekitar 10-20%. Kejadian yang paling banyak adalah sekitar kelompok umur 55 – 59 tahun. Resiko kanker payudara adalah bertambah seiring dengan umur.
Kabar baik adalah bahwa lebih banyak wanita yang hidup sebagai suatu hasil dari  deteksi lebih dini dan peningkatan penanganan.
Apa itu kanker payudara?
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana sel2 kanker yang ganas terdeteksi dalam jaringan2 dari payudara. Sel2 kanker ini kemudian dapat menyebar diantara jaringan atau organ dan bagian lain dari tubuh.
Apa penyebabnya?
Faktor2 pemicu dari kanker ini adalah tidak diketahui. Penyakit nya dapat disebabkan oleh sebuah sejarah keluarga dari kanker payudara, menarche awal atau faktor2 resiko yang mungkin lainnya. Karena adalah sulit untuk memastikan, setiap orang dari kita dapat berisiko, khususnya bila kita telah berumur 40 tahun keatas. Berhubung faktor2nya tidak diketahui, suatu pengaobatan lengkap adalah mungkin dengan deteksi awal melalui pemeriksaan2 teratur payudara.
Apa tanda2 peringatan dari kanker payudara?
1). Gumpalan yang tidak sakit dalam payudara?
2). Gatal yang luar bisa dan bintik merah sekitar puting susu.
3). Kulit sekitar payudara adalah bengkak dan menebal.
4). Kulit sekitar payudara adalah berlekuk atau berkerut.
5). Puting susu tertarik ke dalam atau tercabut.
Apa pedoman2 pada screening payudara?
39 tahun atau di bawahnya
1). Pemeriksaan diri payudara secara bulanan.
2). Mammography garis belakang.
40 – 49 tahun
1). Pemeriksaan diri payudara secara bulanan.
2). Mammography screening tahunan.
50 tahun atau keatas
1). Pemeriksaan diri payudara secara bulanan.
2). Mammography screening 2 tahunan.

Bagaimana sebuah diagnose dibuat?
1). Melalui sebuah pemeriksaan klinis oleh dokter khususnya bila ada sebuah gumpalan atau suatu perubahan payudara yang tidak biasa terdeteksi.
2). Dengan sebuah mammogram yang dapat mendeteksi perubahan2 atau ketidak normalan.
3). Berdasarkan sebuah scan payudara ultrasound yang dapat mendeteksi ketidaknormalan sekitar area payudara.
Untuk memastikan kanker payudara, suatu biopsy perlu dilakukan dimana sepotong dari jaringan diambil untuk pemeriksaan di bawah sebuah mikroskop.
Apa tehnik2 biopsy umum yang dilakukan?
1). Fine Needle Aspiration (FNA).
2). Core Needle or Tru-cut Biopsy.
3). Biopsy pembedahan (Excision Biopsy).
Bagaimana kanker payudara dinilai?
A). Tahapan/ Batasan dari penyebaran.
Tahap
Batas dari penyebaran
Tingkat rata2 untuk hidup(%)
0
Kanker yang tidak menyerbu
90
I
Kanker kecil yang invasif (kurang dari 2 cm tanpa lymph nodes yang invasif).
70
II
Kanker invasive (diantara 2-5cm dengan invasi lymph nodes).
60
III
Kanker besar yang invasive (lebih dari 5 cm dengan invasi kulit)
40
IV
Kanker metastatic atau menyebar luas
20
 B). Kelas / tingkat dari keagressifan.
Kelas2nya adalah G1, G2, dan G3. G3 adalah yang paling aggresif dan hasil yang paling tidak menguntungkan.
c). Estrogen Receptor (ER) Status.
Jika ER adalah positif, sel2 kanker dapat bereaksi pada hormonal therapy yakni tamoxifen.
Pilihan2 penanganan dan prognosis (kesempatan untuk penyembuhan) tergantung pada tahapan dari kanker itu (apakah itu hanya payudara atau telah menyebar pada tempat2 lain dalam tubuh), Jenis dari kanker payudara, karakteristik tertentu dari sel2 kanker dan apakah kanker itu diketemukan pada payudara yang lain. Suatu umur wanita, status menopos (apakah seorang wanita masih mempunyai periode2 menstruasi), dan kesehatan umumnya dapat juga mempengaruhi pilihan2 penanganan dan kesempatan penyembuhan.
Penanganan apa yang ditawarkan?
Kebanyakan harus bedah untuk mengambil kanker itu. Bentuk2 dari pembedahan termasuk :
1). Pembedahan pelestarian payudara.
2). Lumpectomy : Pengambilan kanker dan sejumlah kecil dari jaringan sekelilingnya.
3). Mastectomy : Pengangkatan seluruh payudara dengan atau tanpa lymph nodes di bawah ketiak.
Apakah ada penanganan lain yang diperlukan?
Sering yang diikuti dengan terapi systemic yang mana mungkin termasuk kemoterapi, terapi radiasi dan atau terapi hormonal untuk meningkatkn kesempatan2 hidup.
Apa tahapan2 rehabilitasi?
Rehabilitasi physic termasuk :
1). Pelatihan2 bahu setelah operasi.
2). Penjagaan lengan untuk menghindari lymphoedema (penahanan cairan yang terlokalisir).
3). Gizi yang berimbang dan penerapan gaya hidup untuk mempercepat penyembuhan.
Rehabilitasi mental melibatkan :
1). Dukungan dekat dari pasangan, keluarga, teman2 dan kelompok2 pendukung.
2). Keyakinan kembali dengan mengetahui kesempatan dari tetap hidup.
3). Mendatangi review2 dokter secara teratur.

Apa pendekatan yang terbaik untuk diperhatikan?
Pengembangan dari suatu rencana penanganan dengan suatu team dari berbagai displin seperti : ahli  bedah payudara, ahli patollogi, ahli radiasi, ahli kanker, pekerja2 sosial dan suster2 yang perawat payudara mendiagnose, menangani dan mengatur kondisi yang telah ditunjukkan untuk meningkatkan hasil2 untuk pasien2 kanker.

Minggu, 11 September 2011

KANKER PAYUDARA II

Gejala Kanker yang Kerap Diabaikan Perempuan
Perempuan cenderung lebih waspada daripada laki-laki tentang saat melakukan pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan dan skrining kanker.

Mereka umumnya lebih bersedia untuk diperiksa saat mendapati gejala yang mencemaskan, kata Mary Daly, MD, ahli onkologi dan kepala departemen genetika klinis di Fox Chase Cancer Center di Philadelphia seperti dilansir WebMD.

Tapi ternyata tidak selalu. Perempuan muda, misalnya, cenderung mengabaikan gejala-gejala yang bisa mengarah ke kanker. "Mereka memiliki gagasan bahwa kanker adalah masalah orang tua," Daly. Dan mereka sering benar, tetapi banyak orang muda mendapat kanker juga.

Tentu saja, beberapa perempuan punya keterampilan seperti laki-laki dalam hal mode penyangkalan.

"Ada orang yang sengaja mengabaikan gejala kanker mereka," kata Hannah Linden, MD, seorang onkologi medis. Dia adalah anggota asosiasi gabungan dari Fred Hutchinson Cancer Research Center dan profesor kedokteran di University of Washington School of Medicine, Seattle.

Saat divonis kanker, biasanya orang akan menyangkal, meskipun tidak selalu. "Bagi beberapa orang, ada kepercayaan kuat bahwa kanker tidak dapat disembuhkan, jadi mengapa pergi ke dokter," kata Linden.

Berbicara tentang gejala mengkhawatirkan tidak boleh membuat orang bereaksi berlebihan, kata Ranit Mishori, MD, asisten profesor kedokteran keluarga di Georgetown University School of Medicine di Washington, DC "Saya tidak ingin memberi orang kesan mereka harus mencari setiap hal kecil, "katanya.

Dengan keseimbangan yang sehat antara penolakan dan hipokondria dalam pikiran, WebMD meminta para ahli untuk berbicara tentang gejala-gejala yang mungkin tidak segera membuat wanita khawatir tentang kanker, tetapi mereka tetap harus memeriksakan diri.  Berikut 6 gejala kanker yang mungkin sering diabaikan perempuan.

1. Penurunan berat badan yang tidak terjelaskan
Banyak perempuan akan senang untuk menurunkan berat badan tanpa berusaha. Tapi penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, misalnya 10 pound dalam sebulan tanpa peningkatan dalam olahraga atau mengurangi asupan makanan, harus diperiksa, kata Mishori.

"Penurunan berat badan tak terjelaskan adalah kanker kecuali jika terbukti sebaliknya," katanya.  Tentu saja, itu karena kondisi lain, seperti tiroid terlalu aktif (hipertiroid).

Dokter mungkin akan melakukan tes untuk memeriksa tiroid dan mungkin CT scan pada organ yang berbeda. “Dokter perlu mengesampingkan kemungkinan, satu per satu," kata Mishori.

 2. Kembung
Kembung begitu umum, banyak perempuan yang sering mengalaminya. Namun kembung bisa mengarah ke kanker ovarium. Gejala lain dari kanker ovarium meliputi sakit perut atau nyeri panggul, rasa kenyang dengan cepat, bahkan ketika Anda belum makan banyak, dan masalah kencing, seperti memiliki kebutuhan mendesak untuk pergi ke kamar mandi.

Jika kembung terjadi hampir setiap hari dan berlangsung selama lebih dari beberapa minggu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan meneliti rekam medis, dan menyarankan CT scan juga tes darah.

3. Perubahan payudara
Kebanyakan perempuan tahu payudara dengan baik, bahkan jika mereka tidak teratur melakukan SADARI dan tahu harus mewaspadai untuk benjolan. Tapi itu bukan satu-satunya gejala pada payudara yang bisa mengarah ke kanker. Kemerahan dan penebalan kulit pada payudara, dapat menunjukkan bentuk yang sangat jarang namun agresif dari kanker payudara, peradangan kanker payudara, juga perlu diperiksa, kata Linden.

"Jika Anda memiliki ruam yang bertahan selama beberapa minggu, Anda harus mendapatkannya evaluasi," katanya.

Demikian juga, jika tampilan puting berubah, atau jika Anda menandai ada cairan (dan tidak sedang menyusui), kunjungi dokter Anda.

Jika Anda mengalami perubahan pada payudara, dokter mungkin akan memeriksa payudara dan melakukan tes seperti mammografi, USG, MRI, dan mungkin biopsi.

4. Pendarahan antara periode haid dan pendarahan tidak biasa lainnya
''Perempuan pramenopause cenderung mengabaikan pendarahan antara periode haid, "kata Daly. Mereka juga cenderung mengabaikan pendarahan dari saluran cerna, keliru mengartikan bahwa itu berasal dari haid mereka. Tetapi pendarahan antara periode haid, umumnya jika haid Anda teratur,  harus secepatnya diperiksa. Begitu juga pendarahan setelah menopause,. karena bisa menjadi gejala kanker endometrium. Pendarahan slauran cerna bisa menjadi gejala dari kanker kolorektal.

Pikirkan tentang apa yang normal bagi Anda, kata Debbie Saslow, PhD, direktur kanker payudara dan ginekologi American Cancer Society di Atlanta. "Jika seorang perempuan tidak pernah mengalami spotting [antara periode haid] dan kemudian dia mengalaminya, itu tidak normal. Tapi mungkin bagi orang lain itu hal normal,” kata Saslow.

"Kanker endometrium adalah kanker ginekologi yang umum," kata Saslow. "Setidaknya tiga perempat yang mendapatkannya mengalami pendarahan abnormal sebagai tanda awal."

Dokter akan memeriksa sejarah Anda dengan hati-hati, tergantung pada waktu pendarahan dan gejala lain, mungkin akan dilakukan USG atau biopsi.

5. Perubahan kulit
Kebanyakan dari kita tahu untuk memeriksa perubahan tahi lalat,  tanda adanya  kanker kulit. Tetapi kita juga harus memperhatikan perubahan pigmentasi kulit,  kata Daly.

Jika Anda tiba-tiba mengalami pendarahan pada kulit atau bersisik yang berlebihan, perlu diperiksa juga. Sulit untuk mengatakan berapa waktu dikatakan terlalu lama untuk mengamati perubahan kulit sebelum Anda pergi ke dokter, tapi kebanyakan ahli mengatakan tidak lebih dari beberapa minggu.

6. Kesulitan menelan
Jika Anda mengalami kesulitan menelan, Anda mungkin akan mengubah pola makan Anda sehingga mengunyah tidak begitu sulit, mungkin beralih ke sup atau makanan cair.

Tapi kesulitan menelan bisa menjadi tanda kanker saluran cerna, seperti di kerongkongan, kata Leonard Lichtenfeld, MD, wakil kepala petugas medis di American Cancer Society.

Dokter mungkin akan melakukan tes misalnya menggunakan sinar X di dada atau pemeriksaan saluran cerna.  (go4/ICH)
  • Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000[rujukan?]. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

Definisi

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[1]
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.[2]

Transformasi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

Fase inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

Fase promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Klasifikasi

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Non-invasif karsinoma
    • Non-invasif duktal karsinoma
    • Lobular karsinoma in situ
  2. Invasif karsinoma
    • Invasif duktal karsinoma
      • Papilobular karsinoma
      • Solid-tubular karsinoma
      • Scirrhous karsinoma
      • Special types
      • Mucinous karsinoma
      • Medulare karsinoma
    • Invasif lobular karsinoma
      • Adenoid cystic karsinoma
      • karsinoma sel squamos
      • karsinoma sel spindel
      • Apocrin karsinoma
      • Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
      • Tubular karsinoma
      • Sekretori karsinoma
      • Lainnya
  3. Paget's Disease

Stadium

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).

Pada sistem TNM

TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
  • T (tumor size), ukuran tumor:
    • T 0: tidak ditemukan tumor primer
    • T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
    • T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
    • T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
    • T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
  • N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
    • N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
    • N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
    • N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
    • N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
  • M (metastasis), penyebaran jauh:
    • M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
    • M 0: tidak terdapat metastasis jauh
    • M 1: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
  • Stadium 0: T0 N0 M0
  • Stadium 1: T1 N0 M0
  • Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
  • Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
  • Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0
  • Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
  • Stadium III C: Tiap T N3 M0
  • Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

Gejala klinis

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

Benjolan pada payudara

Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Erosi atau eksema puting susu

Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
  • Pendarahan pada puting susu.
  • Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
  • Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
  • terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
  • adanya nodul satelit pada kulit payudara;
  • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
  • terdapat model parasternal;
  • terdapat nodul supraklavikula;
  • adanya edema lengan;
  • adanya metastase jauh;
  • serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

Keluarnya cairan (Nipple discharge)

Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

Faktor-faktor penyebab

Faktor risiko

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
  1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
  2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas[3].
  3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
  4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
  5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
  6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
  7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun [4]

Faktor Genetik

Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

Pengobatan kanker

Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:

Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
  • Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
  • Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
  • Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Strategi pencegahan

Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

Pencegahan primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa

Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
  • Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
  • Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
  • Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.
Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

Pencegahan tertier

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.

Sabtu, 10 September 2011

KANKER PARU-PARU

Jenis2 dari kanker paru-paru
Kanker Paru2 disebutkan pada kanker2 yang dimulai pada paru2, biasanya dari sel2 yang melapisi bagian2 udara. Ada jenis 2 jenis besar dari kanker paru2 yaitu kanker paru2 sel tidak kecil dan kanker paru2 sel kecil, tergantung pada bagaimana sel2 itu dilihat di bawah sebuah mikroskop. Tiap jenis dari kanker paru2 tumbuh dan menyebar dengan cara2 yang berbeda dan ditangani secara berbeda.
Kanker paru2 sel tidak kecil : Ini adalah yang paling umum dari kanker paru2 yang terhitung lebih dari 75% dari kanker paru2. Ada 3 jenis kecil dari kanker paru2 sel yang tidak kecil yaitu : Adenocarinoma, Squamous cell carcinoma, dan sel besar Carinoma. Ketiga jenis kecil ini secara umum memiliki sikap pertumbuhan,penanganan dan pandangan.
Kanker paru2 sel kecil : Ini (kadang2 disebut sebagai kanker sel gandum) adalah kurang umum. Kanker paru2 seperti itu tumbuh cepat dan lebih cendrung menyebar pada organ2 tubuh lain.
Bila kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain dari tubuh, maka tumor itu mempunyai sel2 kanker jenis yang sama dan nama yang sama dengan kanker asal. Misalnya : Bila kanker payu dada menyebar pada paru2, sel2 kanker dalam paru2 sebenarnya adalah sel2 kanker payudada.  Penyakit itu adalah kanker payu dada metastatic bukan kanker paru2.
Faktor2 resiko.
Dokter tidak dapat selalu menerangkan mengapa seseorang berkembang kanker paru2 dan yang lain tidak. Namun, kita tahu bahwa seseorang dengan faktor2 resiko tertentu dapat lebih cendrung daripada yang lain untuk berkembang kanker paru2.
Tembakau rokok : Tembakau rokok adalah faktor resiko yang paling penting bagi kanker paru2. Lebih 8 dari 10 kanker paru2 seluruh dunia dipikirkan akibat dari merokok. Merokok rokok, pipa2, atau cerutu dapat menyebabkan kanker paru2. Perokok tangan kedua dapat juga menyebabkan kanker paru2 pada bukan perokok. Lebih dari satu orang yang dinyatakan merokok, resiko yang lebih besar adalah kanker paru2. Berhenti dari merokok dapat menurunkan resiko dari kanker paru2 seiring waktu berlalu.
Radon : Radon adalah gas radioaktif yang tidak dapat anda lihat, cium, atau rasa. Bahan ini terbentuk dalam kotoran dan batuan.
Asbestos dan zat2 lainnya : Kedapatan pada asbes, arsenic (racun keras), nikel, jelaga/ sulang, aspal dan zat2 lainnya dapat menyebabkan kanker paru2.
Polusi udara : Polusi udara mungkin sedikit agak meningkatkan resiko dari kanker paru2.
Sejarah keluarga dari kanker paru2 : Orang dengan seorang ayah, ibu, saudara laki2, atau saudara  perempuan yang memiliki kanker paru2 mungkin sedikit agak cendrung berisiko dari penyakit itu walaupun mereka tidak merokok.

Sejarah pribadi dari kanker paru2 : Orang yang memiliki kanker paru2 adalah berisiko meningkat untuk berkembangnya sebuah tumor paru2 yang kedua.
Diatas 65 tahun, Kebanyakan  orang yang lebih dari 65 tahun waktu terdiagnose dengan kanker paru2.
Screening (Penyaringan).
Saat ini, tidak ada uji penyaringan yang diterima umum untuk kanker paru2. Beberapa bulan dari pendeteksi kanker paru2 telah dipelajari sebagai uji penyaringan yang mungkin. Cara2 di  bawah studi termasuk test2 dari dahak, sinar X dada, atau CT scan dari dada.
Namun, test2 penyaringan memiliki resiko2. Misalnya : sebuah sinar X yang tidak normal dapat menuju pada prosedur2 (seperti pembedahan untuk mengecek sel2 kanker), tetapi seorang dengan sebuah test tidak normal mungkin menghasilkan tidak ada kanker paru2. Studi2 yang begitu jauh tidak menunjukkan bahwa test2 penyaringan lebih sedikit jumlah kematian dari kanker paru2.
Anda mungkin ingin bicara dengan dokter anda tentang faktor2 resiko anda sendiri dan manfaat2 serta kerugian setelah disaring untuk kanker paru2. Seperti banyak keputusan medis lainnya, keputusan untuk disaring (screened) adalah suatu yang pribadi. Keputusan anda mungkin lebih enteng setelah mempelajari pro dan kontra atas screening.
Gejala2 dari kanker paru2.
Kanker paru2 awal selalu tidak menyebabkan gejala2. Tapi bila kanker itu tumbuh, gejala2 umum mungkin termasuk :
1). Sebuah batuk yang bertambah buruk atau tidak mau hilang.
2). Kesulitan pernafasan, seperti kependekan dari pernafasan.
3). Dada yang selalu sakit.
4). Batuk keluar darah.
5). Suatu suara yang parau (serak).
6). Seringnya infeksi paru2 seperti radang paru2.
7). Perasaan sangat lelah sepanjang waktu.
8). Kehilangan berat dengan tidak diketahui alasannya.
Kebanyakan dari gejala2 ini bukan dikarenakan oleh kanker. Persoalan2 kesehatan lainnya dapat menyebabkan beberapa dari gejala2 seperti ini. Setiap orang dengan gejala2 seperti ini harus memeriksakan diri pada seorang dokter untuk didiagnose dan ditangani sedini mungkin.

Diagnose kanker paru2.
Bila anda telah memiliki suatu gejala yang menunjukkan kanker paru2, dokter anda mesti mencaritahu apakah gejala itu dari kanker atau yang lain. Dokter anda mungkin Tanya tentang pribadi dan sejarah pengobatan keluarga anda. Dokter anda dapat suruh test2 darah dan anda dapat melakukan test2 sbb:
1). Pemeriksaan physic : Dokter anda mengecek tanda2 umum dari kesehatan, mendengar pada pernafasan anda, dan mengecek cairan dalam paru2. Dokter anda dapat merasa ada lymph nodes yang bengkak pada leher dan sebuah hati yang bengkak.
2). CT scan : Dokter selalu menggunakan CT scan untuk mengambil gambar2 jaringan dalam dada. Gambar2 itu dapat menunjukkan sebuah tumor, cairan yang tidak normal, atau lymph nodes yang bengkak.
3). Computed Tomography (CT) scan.
Pencarian sel2 kanker paru2.
Cara yang paling yakin untuk mengetahui apakah ada kanker paru2 adalah seorang ahli patologi untuk mengecek sample2 dari sel atau jaringan. Ahli patologi mempelajari sample di bawah sebuah mikroskop dan melakukan test2 lain.
Dokter anda dapat menyuruh satu atau lebih dari test2 untuk mengambil samples :
1). Sputum cytology :Cairan yang kental (sputum) dibatukan keluar dari paru2. Laboratorium mengecek samples dari cairan itu untuk sel2 kanker.
2). Thoracentesis : pasien2 dengan cairan dalam rongga dada (pleural effusion), dokter dapat menggunakan sebuah jarum untuk mengambil cairan (pleural fluid) dan mengirim cairan itu pada lab auntuk mengecek kanker paru2.
3). Bronchoscopy : Dokter memasukkan sebuah tabung yang kurus dan bersinar (sebuah bronchoscope) melalui hidung atau mulut ke dalam paru2. Pipa ini memungkinkan suatu pengujian paru2 dan bagian udara yang dihubungkan dengan itu. Dokter dapat mengambil sebuah sample dari sel dengan sebuah jarum, sikat, atau alat lainnya. Dokter juga mungkin mencuci area itu dengan air untuk menggumpulkan sel2 dalam air.
4). Fine-needle aspiration (FNA) : Dokter menggunakan sebuah jarum yang halus untuk mengambil jaringan dari tumor paru2 atau lymph node yang diperbesar. Sering sekali sebuah CT scan digunakan untuk mengarhkan jarum pada tumor paru2 atau lymph node. Pasien2 dengan nodes leher yang gamblang diperbesar, suatu biopsy jarum pada nodes leher dapat dilakukan dalam klinik dokter.
5). Open biopsy : Pada beberapa kasus dimana diagnose histological atas tumor paru2 tidak dilakukan, diperlukan open biopsy untuk tumor paru2 dengan pembiusan biasa. Ini dapat dilakukan baik melalui pembedahan lubang utama (thoracospy) atau suatu pembedahan terbuka yang formil (thoracotomy).
Anda mungkin ingin menanyakan pertanyaan2 berikut sebelum dokter mengambil sebuah sample dari jaringan :
1). Prosedur mana yang anda usulkan? Bagaimana jaringannya diambil?
2). Perlukan saya tinggal di rumah sakit? Jika perlu, berapa lama?
3). Berapa lama tindakan itu akan berlangsung? Apakah saya dalam keadaan sadar? Apakah akan luka?
4). Apakah ada resiko2? Apa  yang menjadi kemungkinan bahwa prosedur itu yang akan membuat paru2 saya gagal? Apa ada kemungkinan infeksi atau pendarahan setelah prosedur itu?
5). Berapa cepat saya akan mengetahui hasilnya? Siapa yang akan menjelaskannya kepada saya?
Tahapan2 dari kanker paru2.
Untuk mengetahui pandangan dan rencana penanganan yang terbaik, dokter anda perlu untuk mengetahui jenis dari kanker paru2 dan batasan (tahapan) dari penyakit. Pemberi tahapan adalah suatu usaha yang berhati2 untuk mencari tahu apakah kanker itu telah menyebar dan kalo sudah, pada baagian apa dari tubuh.
Kanker paru2 menyebar melalui lymphatics yang melibatkan lymph nodes sepanjang saluran udara dan pada dasar dari leher diatas tulang leher. Sel2 kanker paru2 dapat juga menyebar melalui peredaran darah yang melibatkan bagian lain dari paru2, otak, tulang, hati, dan kelenjar adrenal (sebuah kelenjar kecil yang duduk pada bagian atas dari ginjal).
Pemberian tahapan dapat melibatkan test2 darah dan lainnya:
1). CT scan : CT scan pada dada dapat menunjuk lokasi, ukuran, ukuran, dan batasan dari gangguan tumor kanker yang dasar. Test ini juga menunjuk keterlibatan dari bagian paru2 lain (jika ada), keberadaan dari cairan pleural dan ada tidaknya lymph nodes yang membesar dalam mediastinum sepanjang saluran udara. CT scan otak yang membebani otak, CT scan bagian perut dapat menunjuk kanker yang telah menyebar pada hati, kelenjar adrenal atau organ2 lainnya.
2). Bone scan : Sebuah bone scan dapat menunjuk kanker yang telah menyebar pada tulang2 anda. Anda menerima sebuah suntikan dari sejumlah kecil suatu zat radiaaktif. Zat ini melintas darah anda dan terkumpul dalam tulang2 anda. Sebuah mesin yang dinamakan scanner membuat gambar2 dari tulang2 anda pada sebuah screen computer atau pada film.
3). MRI : Dokter anda mungkin suruh gambar2 MRI dari otak anda, tulang2, atau jaringan2 lain. MRI menggunakan sebuah magnet yang sangat kuat yang dihubungkan dengan sebuah computer dan tidak ada radiasi yang terlibat. MRI adalah lebih sensitive dalam memetik metastases dibandingkan dengan sebuah CT scan.
4). PET/ CT scan : Dokter anda mungkin menggunakan sebuah PET/Ct scan untuk mencarikan kanker yang telah menyebar. Anda menerima sebuah suntikan dari sejumlah kecil gula radiaaktif. Sebuah mesin membuat gambar2 yang dikomputerais atas gula yang telah digunakan oleh sel2 dalam tubuh. Sel2 kanker menggunakan gula lebih cepat dari sel2 normal, area2 dengan kanker kelihatan lebih terang da gambar2.
Tahapan dari sel kecil kanker paru2.
Dokter2 menerangkan sel kecil kanker paru2 dengan menggunakan dua tahapan :
1). Tahapan terbatas : Kanker hanya diketemukan pada salah satu paru2 dan jaringan2 terdekatnya.
2). Tahap meluas : Kanker diketemukan dalam paru2 yang berlawan dengan tumor dasarnya atau kanker diketemukan dalam organ2 yang jauh.
Pilihan2 penanganan adalah berbeda untuk tahap yang terbatas dengan yang meluas bagi sel kecil kanker paru2.
 Tahapan dari bukan sel kecil kanker paru2.
Dokter2 menerangkan kanker paru2 yang bukan sel kecil didasarkan pada ukuran dari tumor paru2 dan apakah kanker telah menyebar pada lumph nodes atau jaringan2 lainnya.
Tahap I : Tidak ada keterlibatan dari lymph nodes (hilar) yang terdekat. Tumor paru2 dapat kurang dari 3 cm (tahap A) atau lebih dari 3 cm (tahap 1B). Tahap 1B juga termasuk tumor dimana telah tumbuh kedalam cabang tenggorokan utama atau tumbuh melalui paru2 kedalam pleura.
Tahap IIA : Tumor paru2 yang kurang dari 3 cm dengan keterlibatan dari lymph nodes (hilar) yang terdekat.
Tahap IIB : termasuk tumor2 berikut :
1). Sel2 kanker yang tidak diketemukan dalam lymph nodes (hilar) yang terdekat, tapi tumor itu menyerbu dinding dada, diaphragm, pleura, cabang tenggorakan utama, atau jaringan yang mengelilingi hati.
2). Sel2 kanker diketemukan dalam lymph nodes (hilar) yang terdekat dan salah satu dari berikut :
a). Tumor itu lebih dari 3 cm melintang.
b). Tumor itu telah tumbuh ke dalam cabang tenggorokan utama.
c). Tumor itu telah tumbuh melalui paru2 kedalam pleural.
3). Tahap IIIA : Tumor itu mungkin dalam semua ukuran. Sel2 kanker diketemukan dalam lymph nodes (mediastinal) diantara paru2 sepanjang pipa angin pada sisi yang sama dari dada seperti tumor paru2.
4). Tahap IIIB: Tumor itu mungkin dalam semua ukuran. Sel2 kanker diketemukan dalam lymph nodes (mediastinal) sepanjang pipa angin pada sisi dada yang berlawanan dari tumor paru2 atau pada leher. Tumor itu mungkin telah menyerbu organ2 yang terdekat, seperti hati, tenggorokan,  atau batang tenggorokan. Lebih dari satu yang tumbuh ganas mungkin diketemukan diantara kuping yang sama dari paru2. Dokter anda mungkin menemukan sel2 kanker dalam cairan pleural.
5). Tahap IV : Pertumbuhan2 yang ganas mungkin diketemukan pada lebih dari kuping dari paru2 yang sama atau dalam paru2 yang lain. Atau sel2 kanker mungkin dapat diketemukan pada bagian2 tubuh yang lain, seperti otak, kelenjar adrenal, atau tulang.
Penanganan untuk kanker paru2.
Pilihan penanganannya tergantung terutama pada jenis dari kanker paru2 dan tahapannya. Orang dengan kanker paru2 yang mungkin perlu pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi yang ditargetkan, atau suatu penanganan2 gabungan.
Orang dengan tahapan terbatas kanker paru2 sel kecil biasanya perlu terapi radiasi dan kemo terapi. Untuk sebuah tumor paru2 yang sangat kecil, seseorang mungkin perlu pembedahan dan kemoterapi. Kebanyakan orang dengan tahap yang meluas kanker paru2 sel kecil adalah hanya ditangani dengan kemoterapi saja.
Orang dengan kanker paru2 yang bukan sel kecil mungkin perlu pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, atau suatu gabungan dari penanganan2. Pilihan penanganan adalah berbeda untuk masing2 tahapan. Beberapa orang dengan kanker yang hebat mendapat terapi yang ditargetkan.
Penanganan kanker baik terapi local atau systemic :
1). Terapi local : Terapi pembedahan dan radiasi adalah terapi2 lokal. Mereka menghilang dan merusak kanker dalam dada. Bila kanker paru2 telah menyebar pada bagian lain dari tubuh, terapi local mungkin digunakan untuk mengkontrol penyakit itu pada area2 yang tertentu. Misalnya, Kanker paru2 yang telah menyebar pada otak mungkin dikontrol dengan terapi radiasi pada kepala.
2). Terapi systemic : Kemoterapi dan terapi yang ditargetkan adalah terapi2 systemic. Obat2 yang dimasukkan aliran darah dan merusak atau mengkontrol kanker seluruh tubuh.
Dokter anda dapat menerangkan pilihan2 penanganan anda dan hasil2 yang diharapkan. Anda mungkin ingin tahu tentang efek2 samping dan bagaimana penanganan dapat merubah kegiatan normal anda. Karena penanganan2 kanker selalu merusak sel2 dan jaringan2 yang sehat, efek2 samping adalah umum. Efek2 samping terutama tergantung pada jenis dan batasan dari penanganan. Efek2 samping tidak dapat sama pada setiap orang, dan mungkin berbeda dari satu sesi ke sesi yang berikut. Sebelum penanganan dimulai, team pangawas kesehatan anda akan menjelaskan efek2 samping yang mungkin dan mengusulkan cara2 untuk membantu anda untuk mengatasinya.
Anda dan dokter anda dapat bekerja sama untuk mengembangkan sebuah rencana penanganan yang memenuhi keperluan2 pribadi dan pengobatan anda.

Anda mungkin igin menanya kepada dokter anda pertanyaan2 berikut sebelum penanganan anda dimulai :
1). Apa tahapan dari penyakit saya? Kankernya telah menyebar dari paru2? Jika ya, kemana?
2). Apa pilihan dari penanganan saya? Yang mana usulan dari anda untuk saya? Mengapa?
3). Apa manfaat2 yang diharapkan dari penanganan?
4). Apa resiko2 dan efek2 samping dari masing2 penanganan? Apa yang dapat saya lakukan untuk mengkontrol efek2 sampingnya?
5). Apa yang dapat saya siapkan untuk penanganan?
6). Apakah perlu saya tinggal di rumah sakit? Bila perlu, berapa lama?
7). Apakah penanganannya cendrung mahal? Apakah perusahaan asuransi akan menutup costnya?
8). Bagaimana penanganannya akan mempengaruhi kegiatan2 normalku?
Surgey (pembedahan).
Pembedahan untuk kanker paru2 mengambil jaringan yang berisikan tumor. Ahli bedah juga mengambil lymph nodes terdekat.
Ahli bedah mengambil bagian atau seluruh paru2:
1). Suatu bagian kecil dari paru2 (wedge resection atau segmentectomy) : Ahli bedah mengambil tumor itu atau sebagian kecil dari paru2.
2). Sebuah kuping dari paru2 (lobectomy atau sleeve lobectomy) : Ahli bedah mengambil sebuah kuping dari paru2. Tindakan ini adalah yang paling sering untuk kanker paru2.
3). Seluruh paru2 (pneumonectomy) : Ahli bedah mengambil seluruh paru2.
Pembedahan yang paling banyak kasusnya adalah pengambilan sebuah kuping paru2 bersama dengan tumor itu (lobectomy).
Setelah bedah paru2, udara dan carian terkumpul dalam dada. Sebuah tabung dada membuat cairan terkuras. Juga, seorang suster atau terapi pernafasan akan mengajari anda latihan batuk dan pernafasan. Anda perlu untuk melakukan latihan2 itu bebeapa kali dalam satu hari.
Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan setelah pembedahan adalah berbeda untuk setiap orang. Penginapan  di rumah sakit mungkin perlu satu minggu atau lebih. Mungkin bisa beberapa minggu sebelum anda kembali pada kegiatan2 normal.

Anda mungkin ingin Tanya dokter pertanyaan2 berikut sebelum menjalani pembedahan :
1) . Apa jenis dari pembedahan yang anda usulkan untuk saya?
2). Bagaimana yang saya rasakan setelah pembedahan?
3). Bila saya merasa sakit, bagaimana sakit itu bisa dikontrol?
4). Berapa saya akan nginap di rumah sakit?
5). Apakah saya akan memiliki efek2 sampingan yang kekal?
6). Kapan saya kembali pada kegiatan2 normalku?
Terapi Radiasi.
Terapi radiasi yang menggunakan sinar2 yang berkekuatan tinggi untuk membunuh sel2 kanker. Penyinaran itu hanya mempengaruhi sel2 pada area yang ditangani.
Anda mungkin dapat menerima radiasi eksternal dan ini adalah jenis yang paling umum dari terapi radiasi untuk kanker paru2. Radiasi berasal dari sebuah mesin besar diluar tubuh. Kebanyakan orang pergi ke sebuah rumah sakit atau klinik untuk penanganan. Penanganannya biasa dilakukan 5 hari dalam seminggu (senin s/d  jumat) untuk beberapa minggu.
Efek2 samping terutama tergantung pada jenis dari terapi radiasi, dosis dan lamanya radiasi, dan  bagian dari tubuh anda yang  ditangani.
Terapi radiasi eksternal pada dada mungkin dapat melukai kerongkongan, menimbulkan persoalan2 dengan pembengkakan. Anda juga dapat merasa sangat capek. Sebagai tambahan, kulit anda pada area yang ditangani mungkin menjadi merah, kering, dan lembut.
Anda mungkin ingin menanya dokter pertanyaan berikut sebelum dilakukan terapi radiasi:
1). Mengapa saya perlu penanganan ini?
2). Jenis dari terapi radiasi apa yang diusulkan untuk saya?
3). Kapan penanganannya akan dimulai? Kapan akan berakhir?
4). Bagaimana yang saya rasakan selama penanganan?
5). Apakah ada efek2 sampingan yang abadi?



Kemoterapi.
Kemoterapi yang menggunakan obat2 anti kanker untuk sel2 kanker. Obat2 dimasukan ke dalam aliran darah dan dapat mempengaruhi sel2 kanker seluruh tubuh. Biasanya, lebih dari satu jenis obat yang diberikan. Obat2 anti kanker untuk kanker paru2 biasanya diberikan melalui sebuah pembuluh darah (intravenous). Beberap obat anti kanker dapat dilakukan melalui mulut.
Kemoterapi diberikan dalam beberapa putaran. Anda memiliki periode beristirahat setelah tiap periode penanganan. Lamanya dari periode beristirahat dan jumlah dari putaran2 tergantung pada obat2 anti kanker yang digunakan. Kemoterapi biasanya diatur dalam klinik. Beberapa orang mungkin perlu tinggal di rumah sakit untuk penanganan.
Efek samping terutama tergantung pada obat2 mana yang digunakan dan berapa banyak? Obat2 itu dapat melukai sel2 normal yang membagi dengan cepat.
1). Sel2 darah merah : Bila kemoterapy menurunkan tingkat kesehatan dari sel2 darah anda, anda adalah lebih cendrung untuk mendapatkan infeksi2 (perhitungan sewl darah putih rendah), memar atau gampang berdarah (trombosit rendah), dan merasa sangat lelah dan capek (sel2 darah merah atau hemoglobin rendah). Team kesehatan anda akan memberikan test2 darah untuk mengecek tingkat2 rendah dari sel2 darah. Bila tingkat2nya adalah rendah, ada obat2 yang dapat membantu tubuh anda untuk membuat sel2 darah baru.
2). Sel2 pada akar2 rambut : Kemoterapi dbapat menyebabkan kehilangan rambut. Rambut anda akan tumbuh kembali setelah penanganan berakhir, tapi akan agak berbeda dalam warna dan susunan.
3). Sel2 yang bertalian dengan saluran pencernaan : Kemoterapi dapat menyebabkan nafsu makan yang jelek, mual dan muntah, diare, atau mulut dan bibir luka. Pengobatan2 yang efektif mencegah mual dan muntah saat ini tersedia.
Beberapa obat untuk kanker paru2 dapat menyebabkan hilang pendengarannya, sendi yang sakit, dan perasaan geli atau mati rasa pada kaki dan tangan anda. Efek2 samping ini biasanya hilang setelah penanganan berakhir.
Selama penanganan, team kesehatan anda akan memperhatikan tanda2 dari persoalan2nya. Efek2 samping biasanya hilang setelah penanganan berakhir.
Terapi yang ditargetkan.
Terapi yang ditargetkan menggunakan obat2 yang menghambat pertumbuhan dan penyebaran dari sel2 kanker. Karena terapi yang ditargetkan mempengaruhi sel2 kanker secara khusus dan tidak mempengaruhi sel2 tubuh normal begitu banyak, maka cara ini lebih efektif dan memiliki efek2 smping yang lebih sedikit. Terapi yang ditargetkan untuk kanker paru2 dapat diberikan melalui sebuah pembuluh darah (intravenous infusion) atau lewat mulut (tablet2).
Satu kelompok dari alat2 yang ditargetkan mencegah dan mengurangi pembentukan kapal2 darah baru dalam tumor, sehingga mmbuat lapar tumor dari supply darah dan gizinya. Efek2 samping dari alat2 ini mungkin termasuk pendarahan, batuk darah, bintik merah pada kulit, tekanan darah tinggi, atau sakit bagian perut.
Kelompok lain (faktor2 pertumbuhan epidermal receptor inhibitor) yang menekan pertumbuhan dan penyebaran dari sel2 tumor. Efekw samping dari alat2 ini dapat termasuk bintik merah pada kulit, diare, perubahan2 kuku, dan kependekan bernafas. Banyak alat2 baru yang ditargetkan sedang dikembangkan dan dicoba untuk kanker paru2.
Anda dapat menanyakan pertanyaan2 berikut kepada dokter sebelum menjalani kemoterapi dan terapi yang ditargetkan :
1). Obat2 apa yang akan saya dapatkan? Manfaat2 apa yang diharapkan?
2). Kapan penanganan akan dimulai? Kapan penanganan akan berakhir? Berapa sering saya menjalani penanganan?
3). Kemana saya pergi untuk menjalani penanganan?
4). Apa yang dapat saya lakukan untuk menjaga diri selama penanganan?
5). Bagaimana saya akan mengetahui penanganannya sedang bekerja?
6). Efek2 samping apa yang harus saya laporkan kepada anda? Dapat saya mencegah atau menangani setiap dari efek2 sampingnya?
Kanker paru2 dan penanganannya dapat menimbulkan persoalan2 kesehatan lainnya.
1). Sakit : Dokter anda atau seorang spesialis control sakit dapat mengusulkan cara2 untuk menghilangkan atau mengurangi sakit.
2). Kependekan bernafas atau kesulitan pernafasan : Orang dengan kanker paru2 selalu mengalami kesulitan pernafasan. Dokter anda akan menentukan sebab2 dari kependekan pernafasan agar dapat menentukan sebuah cara penanganan yang efektif. Terapi oksigen mungkin digunakan oleh beberapa pssien.
3). Cairan dalam atau sekitar paru2 : Kanker yang hebat dapat menyebabkan cairan untuk berkumpul pada atau sekitar paru2. Akumulasi cairan seperti itu dapat membuatnya sulit untuk bernafas. Team kesehatan anda dapat mengambil cairan ketikanya terbentuk. Beberapa orang mungkin  perlu tabung2 dada untuk menguras cairan itu.
4). Pheumonia : Pasien2 kanker paru2 adalah lebih cendrung pada infeksi paru2 (pneumonia). Cara ini ditangani dengan antibiotik2. Anda dapat menjalani Sinar X dada untuk mengecek infeksi2 paru2.
5). Kanker yang menyebar pada otak : Kanker paru2 dapat menyebar pada otak. Gejala2nya mungkin termasuk sakit kepala, kejang, susah berjalan, dan persoalan2 dengan keseimbangan. Pengobatan untuk meringankan pembengkakan adalah terapi radiasi atau kadang2 pembedahan dapat membantu.
6). Kanker yang menyebar pada tulang : Kanker paru2 yang menyebar pada tulang dapat menjadi sakit dan tulang2 yang lemah. Anda dapat meminta obat sakit dan dokter dapat mengusulkan terapi radiasi eksternal. Dokter dapat juga memberikan anda obat2 untuk membantu memperkecil resiko dari patah sebuah tulang.
7). Kesedihan dan perasaan2 lainnya : Adalah normal untuk merasa sedih cemas, atau binggung setelah sebuah diagnose atas suatu kesakitan yang serius. Beberapa orang menemukan cara yang membantu untuk membicarakan perasaan2 mereka.
Diet untuk pasien2 kanker.
Adalah penting bagi anda untuk menjaga diri anda dengan makan yang baik. Anda butuh jumlah dari kalori yang tepat untuk memelihara suatu berat yang baik. Sebagai tambahan, anda perlu protein yang cukup untuk memerihara kekuatan anda. Makan yang baik dapat membantu anda merasa lebih baik dan lebih kuat.
Kadang2, khususnya dalam atau segera sesudah penanganan, anda mungkin tidak merasa ingin makan. Anda mungkin merasa tidak enak atau capek. Anda dapat merasakan bahwa makanan2 tidak terasa seenak seperti apa adanya. Sebagai tambahan, Efek2 samping dari penanganan (seperti selera makan yang jelek, mual, muntah, atau luka mulut) dapat membuatnya sulit untuk makan dengan baik.
Follow Up Care :
Anda akan perlu check up check up beraturan setelah penanganan untuk kanker paru2. Walaupun tidak ada tanda2 dari kanker, penyakit itu kadang2 membalik karena sel2 kanker yang tidak terdeteksi tersisa pada beberapa tempat dalam tubuh anda setelah penanganan.
Check up teratur membantu memberi keyakinan bahwa setiap ada perubahan2 dalam status kesehatan anda akan dicatatkan dan ditangani bila diperlukan. Check up smungkin termasuk suatu pemeriksaan physic, test2 darah, Sinar X dada,  CT scans, dan bronchoscopy.

Rabu, 07 September 2011

KANKER SERVIKS & RAHIM

Waspada Kanker Serviks
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyakit seksual sering kali diidentikkan dengan perilaku seks bebas atau perilaku seks menyimpang. Begitu juga dengan penyakit kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim (serviks). Letaknya antara lubang sanggama (vagina) dan rahim (uterus). Kanker ini menyerang kaum hawa.
Kanker ini disebabkan oleh human papilomma virus (HPV). Ada 100 tipe HPV. Namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18. Dua tipe ini menyebabkan 70 persen kanker serviks di seluruh dunia. Sisanya disebabkan oleh HPV tipe lain, di antaranya 31, 33, dan 45.
Prof Dr dr Andrijono, Sp.OG (K), menyatakan kanker serviks ditularkan melalui kontak kulit, umumnya melalui hubungan seks. Umumnya yang terserang adalah mereka yang pernah berhubungan seks atau yang sudah menikah. "Tapi tanpa penetrasi seks, bisa saja tertular," kata Ketua Kehormatan Asia-Oceania Research Organization in Genital Infection and Neoplasia itu.
Andrijono menyatakan HPV adalah virus yang umum, yang mungkin juga menular melalui kulit tangan. "Makanya, jaga selalu kebersihan tangan," kata dia berpesan. Selain itu, kanker mulut juga mungkin berkaitan dengan HPV. Ini diduga karena melakukan seks oral.
Namun kenapa pria tak bisa tertular? Pada pria, HPV bisa menyebabkan kanker kulit di bagian alat vital, walau tak banyak. "Mungkin karena pria memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik daripada wanita," ujarnya.
Menurut data Globocan 2008, kanker di seluruh dunia mencapai 530.232 kasus. Asia memiliki 312.990 kasus kanker serviks alias 59 persen. Baik dari jumlah global maupun di Asia, 58 persen meninggal. Kanker serviks merupakan kanker terbanyak nomor dua di seluruh dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO, tiap tahun ada 500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. Separuhnya berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen kasus terjadi di negara berpendapatan rendah.
Bagaimana dengan Indonesia? Andrijono menyatakan data kanker serviks secara nasional memang susah.
Namun, berdasarkan data yang masuk ke rumah sakit, lebih dari 70 persen kasus kanker serviks ditemukan saat sudah stadium lanjut. "Mereka umumnya telat memeriksakan," kata Andrijono. Pasalnya, mereka awam mengenai penyakit ini. Padahal kanker serviks lama berkembang biak. "Masa inkubasinya bisa sekitar 7 hingga 10 tahun," kata dia. Tapi ada juga yang berkembang dengan cepat.
Di Indonesia, angka kejadian setiap satu jam seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Andrijono mengusulkan kepada pemerintah agar tes deteksi kanker serviks menjadi program nasional. Dalam pertemuan dua tahunan AOGIN di Bali dua pekan lalu, tema yang dipilih adalah "Holistic Approach to Eradicate Cervical Cancer". Andrijono berharap, dengan pendekatan yang menyeluruh, kanker serviks sudah bisa diketahui dan diobati sejak masih dalam bentuk lesi pra-kanker.
Kanker serviks merupakan jenis kanker peringkat dua yang banyak menyerang kaum wanita. Berdasarkan data statistik rumah sakit di Indonesia pada 2008, kanker payudara menduduki peringkat pertama (13,8 persen). Kanker serviks mencapai 10,3 persen.
Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, PhD, menyatakan pemerintah sudah mencanangkan tes deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks. "Kini sudah mencakup 14 provinsi atau 42 persen, yang tersebar di 68 kabupaten/kota," kata dia di Bali. Sasaran tes deteksi dini adalah mereka yang berusia 30 hingga 50 tahun. Targetnya, pada 2014, semua provinsi sudah terjamah oleh tes deteksi dini dengan metode IVA. Saat ini angka kejadian serviks adalah 17,6/100 ribu wanita.
Padahal biaya deteksi dini untuk pencegahan sangat murah dibanding biaya pengobatan.
Dari range usia, umumnya penderita kanker ini di rentang usia 30 tahun ke atas. "Tapi yang usia 18 tahun juga ada," kata dr Laila Nuranna, SpOG (K), salah satu pendiri Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (Ipkasi). Di Bali, tren penderita kanker serviks makin muda.
Menurut Prof Dr dr Ketut Suwiyoga, SpOG (K), dibanding 1980-an, pada 2010, rata-rata usia penderita kanker serviks makin muda. Pada 1980-an, rata-rata penderita kanker serviks berada di usia 52,5 tahun. "Tapi kini sudah di usia 39,2 tahun," kata guru besar obstetri dan ginekologi dari Universitas Udayana ini. Menurut dia, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup seks bebas.
Selain itu, faktor menikah dini. Menurut dr Ketut, menikah sebaiknya umur 20 tahun bagi wanita. Pasalnya, jika masih muda atau di bawah usia itu, daya tahan tubuh wanita masih lemah sehingga berisiko kena kanker serviks.
SEKILAS TENTANG KANKER LEHER RAHIM ( CERVICAL CANCER )
Blog ini sesungguhnya saya buat untuk memberikan informasi kepada masyarakat,khususnya wanita mengenai kanker payudara.Tapi ternyata dalam perjalanan untuk mengenal kanker, saya sering menemui pembunuh wanita terbesar selain kanker payudara, ada kanker lain yang rangkingnya sering berkejar-kejaran dengan kanker payudara, yaitu kanker leher rahim.Ini sangat memprihatinkan Untuk itu saya merasa tergerak harus menuliskannya sekedar memberikan sedikit informasi mengenai kanker serviks ini. Kanker ini sebenarnya salah satu penyakit kanker yang seharusnya bisa dicegah agar penderitanya tidak meningkat dan meluas apabila masyarakat hidup bersih. Bersih disini artinya adalah dalam kehidupan pribadinya ketika orang sudah active secara seksual, hindarkanlah berganti-ganti pasangan.  Setialah pada pasangan masing-masing karena beganti-ganti pasangan dalam kehidupan seksual, seseorang akan sangat rentan tertular virus HUMAN PAPILOMA VIRUS penyebab kanker serviks. Juga rentan akan virus HIV AIDS. Hiduplah sesuai norma-norma perkawinan yang sudah digariskan dalam agama masing-masing. Karena masa inkubasi penyakit-penyakit ini bisa puluhan tahun. Dalam hal ini yang banyak dirugikan adalah wanita. Yang paling memprihatinkan mereka adalah wanita-wanita yang seharusnya terlindung dari perilaku kehidupan seksual tidak sehat yaitu para ibu rumah tangga. Mereka biasanya merupakan korban dari para suami, sungguh kasihan. Karena masa inkubasi virus ini bisa panjang, maka jangan heran apabila suatu saat pembaca blog ini menemukan seorang wanita yang sudah menjanda ternyata terkena kanker serviks. Hal ini bisa terjadi karena mungkin 3 sampai 17 tahun yll dia tertular virus dari suami yang telah lama meninggal. Bisa dibayangkan betapa menderitanya dia, mendapat peninggalan yang tidak disangka-sangka.Maka sekali lagi para wanita dan pria, hiduplah sesuai dengan norma-norma social dan agama agar terhindar dari virus-virus yang menyengsarakan ini. Terutama para remaja baik pria maupun wanita hindari kehidupan seks bebas karena bisa saja kelak beberapa tahun kemudian saat usia productive, karier mapan, telah membina rumah tangga, ternyata yang wanita terkena kanker serviks dan yang pria terkena kutil kelamin akibat pergaulan bebas masa lalu. Dibawah ini yang akan saya bahas hanya kanker serviks.

BAGAIMANA TERJADINYA KANKER SERVIX
Kanker serviks berkembang ketika sel abnormal dalam servix membelah tanpa kendali.Ini disebabkan oleh virus yang disebut HUMAN PAPILOMA VIRUS ( HPV ). Saat ini sudah diketahui ada 120 type HPV. 30 sampai dengan 40 type HPV diketahui menyerang area kelamin.
  • HPV type 6 dan 11 adalah type yang berisiko rendah, karena tidak menyebabkan kanker hanya menimbulkan “ ANOGENITAL WARTS” atau kutil/ jengger ayam pada area kelamin, diantaranya pada kulit penis, mulut vagina dan anus.
  • HPV type 16 dan 18 adalah type yang berisiko tinggi menyebabkan kanker.

GEJALA KANKER SERVIKS
  •  Pendarahan yang tidak normal
  •  Pendarahan setelah melakukan hubungan intim
  •  Pendarahan abnormal diluar waktu haid
  •  Pendarahan sesudah menapouse
  •  Kelainan pada vagina
  •  Keluarnya cairan kekuningan kadang bercampur darah, berbau sangat busuk
  •  Gejala lain
  •  Sakit disekitar pinggul, kaki.
Harus diwaspadai juga bahwa pada kebanyakan wanita penyakit ini TIDAK menunjukkan gejala, dan banyak orang dapat MENULARKAN HPV TANPA menyadarinya. Perlu diingat bahwa pria dapat menularkan HPV
FAKTOR PENYEBAB INFEKSI HPV
  1.  Usia muda ( puncak infeksi usia 20-29 )
  2.  Mulai hubungan kelamin pada usia muda
  3.  Berganti-ganti pasangan
  4.  Merokok
  5.  Punya banyak anak
AKIBAT YANG DITANGGUNG PASIEN KANKER SERVIKS
  • Biasanya HPV akan menjadi kanker pada usia 35-55 tahun ( usia produktif )
  • Pengobatannya berpotensi terjadinya komplikasi dan kemandulan. Sangat memprihatinkan apabila kanker ini menyerang wanita yang belum mempunyai keturunan, karena ancaman kemandulan mungkin akan terjadi.
  • Kualitas hidupnya akan sangat menurun dan akan sangat menderita
  • Apabila hanya merupakan Kutil kelamin,ini juga sangat mengganggu karena sering kambuh dan sangat sakit 
CARA PENULARAN VIRUS HPV
  • Melalui jalur seksual : hubungan intim, kelamin-kelamin, mulut-kelamin, tangan-kelamin. Kebanyakan pria dan wanita yang telah berhubungan intim berisiko terinveksi HPV, apalagi yang sering berganti pasangan dan kehidupan seksualnya tidak bersih, maka lebih dari 75%  pernah terinveksi HPV
  • Melalui jalur non seksual : Penularan langsung, yaitu dari ibu ke bayinya pada saat persalinan.Tentu saja ini pada ibu yang telah tertular virus HPV
  • Tidak melalui kelamin : pakaian dalam, alat-alat kedokteran yang tidak steril ( tapi ini sangat kecil kemungkinannya )
Bagi orang yang sudah terinfeksi HPV, ada 2 kemungkinan yang didapat
  1. 80% akan sembuh dengan sendirinya oleh system kekebalan tubuhnya yang tinggi.
  2. 10-20% kemungkinan akan menjadi infeksi yang menetap, yang kemudian berisiko menjadi kanker
CARA PENGOBATAN KANKER SERVIKS
  1. Pencegahan :   edukasi dan menggalakkan pemakaian kondom,
  2. Vaksinasi : vaksin HPV yang sekarang ada adalah Gardasil.itupun hanya dapat mencegah type HPV 6,11,16 dan 18. Selebihnya belum terbukti dapat dilindungi oleh vaksin ini. 
Vaksin HPV sebaiknya diberikan pada anak perempuan usia antara 9 – 15 thn. Wanita usia 16-55 tahun, anak laki-laki usia 9-15 tahun  Atau yang belum active secara seksual dan belum ditemukan virus HPV dalam tubuhnya. Karena vaksin ini tidak akan efektive apabila didalam tubuh seseorang sudah terdapat virus HPV.  Berhubung tidak semua jenis virus HPV dapat dicegah oleh vaksin ini, maka meskipun sudah divaksinasi, wanita tetap harus melakukan pap smear.
Pemberian vaksin adalah secara bertahap selama 6 bulan, caranya adalah :
  • satu kali diberikan pada dosis pertama
  • dosis ke dua, dua bulan sesudah dosis pertama
  • Dosis ketiga tiga bulan sesudah dosis ke dua
Jadi semua dosis diberikan harus kurang dari 1 tahun. Vaksin ini jangka waktunya 5 sampai 7 tahun. Sekali suntik harga vaksinnya kalau nggak salah Rp. 1.315.000,-
Deteksi dini : PAP SMEAR, VIA
Pengobatan : chemotherapy, radiotherapy, pembedahan untuk grade ringan dan sedang.