DOCTORS APRRECIATION VIDEO

http://www.4shared.com/folder/e_V7F5xx/My_4shared_Sync.html

Rabu, 07 September 2011

KANKER SERVIKS & RAHIM

Waspada Kanker Serviks
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyakit seksual sering kali diidentikkan dengan perilaku seks bebas atau perilaku seks menyimpang. Begitu juga dengan penyakit kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim (serviks). Letaknya antara lubang sanggama (vagina) dan rahim (uterus). Kanker ini menyerang kaum hawa.
Kanker ini disebabkan oleh human papilomma virus (HPV). Ada 100 tipe HPV. Namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18. Dua tipe ini menyebabkan 70 persen kanker serviks di seluruh dunia. Sisanya disebabkan oleh HPV tipe lain, di antaranya 31, 33, dan 45.
Prof Dr dr Andrijono, Sp.OG (K), menyatakan kanker serviks ditularkan melalui kontak kulit, umumnya melalui hubungan seks. Umumnya yang terserang adalah mereka yang pernah berhubungan seks atau yang sudah menikah. "Tapi tanpa penetrasi seks, bisa saja tertular," kata Ketua Kehormatan Asia-Oceania Research Organization in Genital Infection and Neoplasia itu.
Andrijono menyatakan HPV adalah virus yang umum, yang mungkin juga menular melalui kulit tangan. "Makanya, jaga selalu kebersihan tangan," kata dia berpesan. Selain itu, kanker mulut juga mungkin berkaitan dengan HPV. Ini diduga karena melakukan seks oral.
Namun kenapa pria tak bisa tertular? Pada pria, HPV bisa menyebabkan kanker kulit di bagian alat vital, walau tak banyak. "Mungkin karena pria memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik daripada wanita," ujarnya.
Menurut data Globocan 2008, kanker di seluruh dunia mencapai 530.232 kasus. Asia memiliki 312.990 kasus kanker serviks alias 59 persen. Baik dari jumlah global maupun di Asia, 58 persen meninggal. Kanker serviks merupakan kanker terbanyak nomor dua di seluruh dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO, tiap tahun ada 500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. Separuhnya berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen kasus terjadi di negara berpendapatan rendah.
Bagaimana dengan Indonesia? Andrijono menyatakan data kanker serviks secara nasional memang susah.
Namun, berdasarkan data yang masuk ke rumah sakit, lebih dari 70 persen kasus kanker serviks ditemukan saat sudah stadium lanjut. "Mereka umumnya telat memeriksakan," kata Andrijono. Pasalnya, mereka awam mengenai penyakit ini. Padahal kanker serviks lama berkembang biak. "Masa inkubasinya bisa sekitar 7 hingga 10 tahun," kata dia. Tapi ada juga yang berkembang dengan cepat.
Di Indonesia, angka kejadian setiap satu jam seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Andrijono mengusulkan kepada pemerintah agar tes deteksi kanker serviks menjadi program nasional. Dalam pertemuan dua tahunan AOGIN di Bali dua pekan lalu, tema yang dipilih adalah "Holistic Approach to Eradicate Cervical Cancer". Andrijono berharap, dengan pendekatan yang menyeluruh, kanker serviks sudah bisa diketahui dan diobati sejak masih dalam bentuk lesi pra-kanker.
Kanker serviks merupakan jenis kanker peringkat dua yang banyak menyerang kaum wanita. Berdasarkan data statistik rumah sakit di Indonesia pada 2008, kanker payudara menduduki peringkat pertama (13,8 persen). Kanker serviks mencapai 10,3 persen.
Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, PhD, menyatakan pemerintah sudah mencanangkan tes deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks. "Kini sudah mencakup 14 provinsi atau 42 persen, yang tersebar di 68 kabupaten/kota," kata dia di Bali. Sasaran tes deteksi dini adalah mereka yang berusia 30 hingga 50 tahun. Targetnya, pada 2014, semua provinsi sudah terjamah oleh tes deteksi dini dengan metode IVA. Saat ini angka kejadian serviks adalah 17,6/100 ribu wanita.
Padahal biaya deteksi dini untuk pencegahan sangat murah dibanding biaya pengobatan.
Dari range usia, umumnya penderita kanker ini di rentang usia 30 tahun ke atas. "Tapi yang usia 18 tahun juga ada," kata dr Laila Nuranna, SpOG (K), salah satu pendiri Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (Ipkasi). Di Bali, tren penderita kanker serviks makin muda.
Menurut Prof Dr dr Ketut Suwiyoga, SpOG (K), dibanding 1980-an, pada 2010, rata-rata usia penderita kanker serviks makin muda. Pada 1980-an, rata-rata penderita kanker serviks berada di usia 52,5 tahun. "Tapi kini sudah di usia 39,2 tahun," kata guru besar obstetri dan ginekologi dari Universitas Udayana ini. Menurut dia, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup seks bebas.
Selain itu, faktor menikah dini. Menurut dr Ketut, menikah sebaiknya umur 20 tahun bagi wanita. Pasalnya, jika masih muda atau di bawah usia itu, daya tahan tubuh wanita masih lemah sehingga berisiko kena kanker serviks.
SEKILAS TENTANG KANKER LEHER RAHIM ( CERVICAL CANCER )
Blog ini sesungguhnya saya buat untuk memberikan informasi kepada masyarakat,khususnya wanita mengenai kanker payudara.Tapi ternyata dalam perjalanan untuk mengenal kanker, saya sering menemui pembunuh wanita terbesar selain kanker payudara, ada kanker lain yang rangkingnya sering berkejar-kejaran dengan kanker payudara, yaitu kanker leher rahim.Ini sangat memprihatinkan Untuk itu saya merasa tergerak harus menuliskannya sekedar memberikan sedikit informasi mengenai kanker serviks ini. Kanker ini sebenarnya salah satu penyakit kanker yang seharusnya bisa dicegah agar penderitanya tidak meningkat dan meluas apabila masyarakat hidup bersih. Bersih disini artinya adalah dalam kehidupan pribadinya ketika orang sudah active secara seksual, hindarkanlah berganti-ganti pasangan.  Setialah pada pasangan masing-masing karena beganti-ganti pasangan dalam kehidupan seksual, seseorang akan sangat rentan tertular virus HUMAN PAPILOMA VIRUS penyebab kanker serviks. Juga rentan akan virus HIV AIDS. Hiduplah sesuai norma-norma perkawinan yang sudah digariskan dalam agama masing-masing. Karena masa inkubasi penyakit-penyakit ini bisa puluhan tahun. Dalam hal ini yang banyak dirugikan adalah wanita. Yang paling memprihatinkan mereka adalah wanita-wanita yang seharusnya terlindung dari perilaku kehidupan seksual tidak sehat yaitu para ibu rumah tangga. Mereka biasanya merupakan korban dari para suami, sungguh kasihan. Karena masa inkubasi virus ini bisa panjang, maka jangan heran apabila suatu saat pembaca blog ini menemukan seorang wanita yang sudah menjanda ternyata terkena kanker serviks. Hal ini bisa terjadi karena mungkin 3 sampai 17 tahun yll dia tertular virus dari suami yang telah lama meninggal. Bisa dibayangkan betapa menderitanya dia, mendapat peninggalan yang tidak disangka-sangka.Maka sekali lagi para wanita dan pria, hiduplah sesuai dengan norma-norma social dan agama agar terhindar dari virus-virus yang menyengsarakan ini. Terutama para remaja baik pria maupun wanita hindari kehidupan seks bebas karena bisa saja kelak beberapa tahun kemudian saat usia productive, karier mapan, telah membina rumah tangga, ternyata yang wanita terkena kanker serviks dan yang pria terkena kutil kelamin akibat pergaulan bebas masa lalu. Dibawah ini yang akan saya bahas hanya kanker serviks.

BAGAIMANA TERJADINYA KANKER SERVIX
Kanker serviks berkembang ketika sel abnormal dalam servix membelah tanpa kendali.Ini disebabkan oleh virus yang disebut HUMAN PAPILOMA VIRUS ( HPV ). Saat ini sudah diketahui ada 120 type HPV. 30 sampai dengan 40 type HPV diketahui menyerang area kelamin.
  • HPV type 6 dan 11 adalah type yang berisiko rendah, karena tidak menyebabkan kanker hanya menimbulkan “ ANOGENITAL WARTS” atau kutil/ jengger ayam pada area kelamin, diantaranya pada kulit penis, mulut vagina dan anus.
  • HPV type 16 dan 18 adalah type yang berisiko tinggi menyebabkan kanker.

GEJALA KANKER SERVIKS
  •  Pendarahan yang tidak normal
  •  Pendarahan setelah melakukan hubungan intim
  •  Pendarahan abnormal diluar waktu haid
  •  Pendarahan sesudah menapouse
  •  Kelainan pada vagina
  •  Keluarnya cairan kekuningan kadang bercampur darah, berbau sangat busuk
  •  Gejala lain
  •  Sakit disekitar pinggul, kaki.
Harus diwaspadai juga bahwa pada kebanyakan wanita penyakit ini TIDAK menunjukkan gejala, dan banyak orang dapat MENULARKAN HPV TANPA menyadarinya. Perlu diingat bahwa pria dapat menularkan HPV
FAKTOR PENYEBAB INFEKSI HPV
  1.  Usia muda ( puncak infeksi usia 20-29 )
  2.  Mulai hubungan kelamin pada usia muda
  3.  Berganti-ganti pasangan
  4.  Merokok
  5.  Punya banyak anak
AKIBAT YANG DITANGGUNG PASIEN KANKER SERVIKS
  • Biasanya HPV akan menjadi kanker pada usia 35-55 tahun ( usia produktif )
  • Pengobatannya berpotensi terjadinya komplikasi dan kemandulan. Sangat memprihatinkan apabila kanker ini menyerang wanita yang belum mempunyai keturunan, karena ancaman kemandulan mungkin akan terjadi.
  • Kualitas hidupnya akan sangat menurun dan akan sangat menderita
  • Apabila hanya merupakan Kutil kelamin,ini juga sangat mengganggu karena sering kambuh dan sangat sakit 
CARA PENULARAN VIRUS HPV
  • Melalui jalur seksual : hubungan intim, kelamin-kelamin, mulut-kelamin, tangan-kelamin. Kebanyakan pria dan wanita yang telah berhubungan intim berisiko terinveksi HPV, apalagi yang sering berganti pasangan dan kehidupan seksualnya tidak bersih, maka lebih dari 75%  pernah terinveksi HPV
  • Melalui jalur non seksual : Penularan langsung, yaitu dari ibu ke bayinya pada saat persalinan.Tentu saja ini pada ibu yang telah tertular virus HPV
  • Tidak melalui kelamin : pakaian dalam, alat-alat kedokteran yang tidak steril ( tapi ini sangat kecil kemungkinannya )
Bagi orang yang sudah terinfeksi HPV, ada 2 kemungkinan yang didapat
  1. 80% akan sembuh dengan sendirinya oleh system kekebalan tubuhnya yang tinggi.
  2. 10-20% kemungkinan akan menjadi infeksi yang menetap, yang kemudian berisiko menjadi kanker
CARA PENGOBATAN KANKER SERVIKS
  1. Pencegahan :   edukasi dan menggalakkan pemakaian kondom,
  2. Vaksinasi : vaksin HPV yang sekarang ada adalah Gardasil.itupun hanya dapat mencegah type HPV 6,11,16 dan 18. Selebihnya belum terbukti dapat dilindungi oleh vaksin ini. 
Vaksin HPV sebaiknya diberikan pada anak perempuan usia antara 9 – 15 thn. Wanita usia 16-55 tahun, anak laki-laki usia 9-15 tahun  Atau yang belum active secara seksual dan belum ditemukan virus HPV dalam tubuhnya. Karena vaksin ini tidak akan efektive apabila didalam tubuh seseorang sudah terdapat virus HPV.  Berhubung tidak semua jenis virus HPV dapat dicegah oleh vaksin ini, maka meskipun sudah divaksinasi, wanita tetap harus melakukan pap smear.
Pemberian vaksin adalah secara bertahap selama 6 bulan, caranya adalah :
  • satu kali diberikan pada dosis pertama
  • dosis ke dua, dua bulan sesudah dosis pertama
  • Dosis ketiga tiga bulan sesudah dosis ke dua
Jadi semua dosis diberikan harus kurang dari 1 tahun. Vaksin ini jangka waktunya 5 sampai 7 tahun. Sekali suntik harga vaksinnya kalau nggak salah Rp. 1.315.000,-
Deteksi dini : PAP SMEAR, VIA
Pengobatan : chemotherapy, radiotherapy, pembedahan untuk grade ringan dan sedang.

2 komentar:

  1. terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu

    http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-kanker-serviks/

    BalasHapus
  2. artikel anda tentang kanker serviks sangat menarik, setiap wanita sebaiknya hati hati dan perlu mencegah kanker serviks sejak awal.
    cara mencegah kanker serviks

    BalasHapus