DOCTORS APRRECIATION VIDEO

http://www.4shared.com/folder/e_V7F5xx/My_4shared_Sync.html

Jumat, 02 September 2011

CARA PENGHINDARAN KANKER

Cara Mudah Hindari Kanker

Hindari kanker dengan mempraktikkan pola hidup sehat nan mudah sesuai anjuran para ahli.
Berbahagialah kita yang sudah sejak lama menerapkan gaya hidup sehat. Itu artinya, kita sudah mencegah kanker merusak kesehatan. Thomas A.Sellers, PhD., direktur pencegahan kanker di Moffitt Cancer Center mengatakan, mungkin ada di antara kita yang mewarisi bakat kanker secara genetik. Tapi sebenarnya, bakat itu tidak berpengaruh banyak. Yang paling menentukan adalah gaya hidup.
Jangan bayangkan gaya hidup sehat harus serba sulit. Harus berolahraga seperti atlet atau tidak boleh makan apapun selain sayur-sayuran hambar tanpa bumbu. Tidak, kita tak perlu seperti itu. Terapkan saja langkah sederhana yang sudah diuji secara ilmiah ini. Pasti kita akan lebih sehat dan terjauh dari penyakit mematikan seperti kanker.
  • Ngemil kacang-kacangan. Kacang Brazil, kacang mede, kacang hijau, semuanya kaya akan mineral selenium. Riset Darthmouth Medical School di Amerika menunjukkan, seorang dengan kadar selenium yang tinggi memiliki risiko kanker usus dan paru-paru yanng rendah ketimbang orang dengan kadar selenium rendah. Para ahli percaya, selenium tak hanya mampu melawan radikal bebas yang merugikan, tetapi juga meningkatkan imun dan menekan munculnya sel-sel kanker serta tumor.
  • Rajin bakar kalori. Sudah banyak penelitian menyakinkan bahwa olahraga rutin, misalnya jalan kaki selama 2 jam per minggu dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker secara signifikan.
  • Minum kopi setiap hari. Penelitian terbaru dari Inggris menyebutkan, orang yang setiap hari minum 5 cangkir atau lebih kopi hitam pahit, memiliki risiko kanker otak 40 persen lebih kecil dibanding yang jarang minum kopi. Hal yang sama berlaku juga untuk kanker tenggorokan, otak, dan mulut. Bahkan menurut para ahli, kafein lebih ampuh dalam melawan kanker dibanding dengan teh.
  • Cukup minum. Minum air putih, minimal 8 gelas sehari atau sesuai kebutuhan, diyakini pakar bisa mengurangi risiko kanker kandung kemih. Dengan minum yang cukup, kotoran di dalam tubuh akan lebih cepat keluar bersama air seni dan tak sempat mengendap menjadi kanker. Begitulah informasi dari American Cancer Society.
  • Simpan air di wadah yang tepat. Simpan air minum di dalam wadah stainless steel atau wadah yang terbuat dari gelas bening. Ini supaya air tidak terkontaminasi bahan-bahan berbahaya seperti Polypropylene (PP) atau Polyvinyl Chloride (PVC) yang terdapat pada beberapa bahan plastik atau keramik. Demikian anjuran dari President Cancer Panel dan Enviromental Working Group.
  • Pilih sayuran berwarna gelap. Simak anjuran ahli bagi para penyuka salad: Perbanyak menyantap sayuran berwarna hijau gelap. Pasalnya, sayuran warna gelap mengandung lebih banyak klorofil dan magnesium. Beberapa studi ilmiah, salah satunya yang dilakukan oleh Cheryl Lyn Walker, PhD., mengungkapkan bahwa magnesium dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Walker adalah profesor di University of Texas, MD., Anderson Cancer.
  • Batasi penggunaan dry cleaner. Ternyata, seberapa sering kita mencuci pakaian dengan sistem dry cleaner dapat menentukan seberapa besar risiko kita terhadap kanker hati, ginjal, dan leukimia. Info ini didapat dari Environment Protection Agency di Amerika. Menurut para ahli di sana, bahan kimia yang ada di dalam dry clean mengandung racun perkloroetilena penyebab kanker. Alternatif mencuci baju yang lebih sehat adalah dengan menggunakan deterjen biasa yang lembut.
  • Pilih baju dengan bijaksana. Ketika membeli baju, jangan cuma perhatikan modelnya. Tetapi, perhatikan juga pilihan warnanya. Ilmuwan dari Spayol mengatakan, warna biru dan merah lebih efektif menangkal efek buruk sinar matahari ketimbang warna putih dan kuning.
  • Gunakan handphone seperlunya. Berlama-lama mengobrol di telepon dapat membuat waktu kita habis percuma. Plu, bisa menambah risiko kanker otak. Begitulah informasi dari President Cancer Panel. Maka itu, hindari penggunaan ponsel secara berlebihan. Cukup gunakan untuk mengobrol selama beberapa menit atau kirim SMS. Atau gunakan, handsfree untuk mengurangi radiasi elektromagnetik yang bisa mengacaukan sinyal otak.
  • Jaga berat badan ideal. Simpulan penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society mengungkapkan, risiko kematian akibat kanker akan naik sebanyak 20 persen karena obesitas. Kita disebut obesitas, salah satunya jika indeks massa tubuh (IMT) ada di angka 30 atau lebih. Untuk mengetahui berapa IMT yang disarankan oleh pakar kesehatan, KLIK . Dengan menjaga IMT tetap ideal, artinya kita sudah berusaha menurunkan risiko kanker payudara dan rahim.
  • Jangan abaikan rasa nyeri. Perut kembung, rasa sakit seperti ingin buang air besar, dan nyeri panggul tidak boleh kita abaikan begitu saja. M. Robyn Anderson, PhD., ahli dari Fred Hutchinson Cancer Research Center mengatakan, gejala-gejala ini bisa menandakan kanker indung telur. Banyak wanita dan bahkan dokter mengabaikan gejala ini. Itulah alasannya mengapa penyakit ini bisa sangat mematikan. Padahal, sama seperti jenis kanker lainnya, semakin dini kita mendeteksi gejalanya, semakin besar juga harapan untuk sembuh.
  • Hindari pemeriksaan yang tidak perlu. Pemeriksaan CT-scan lebih canggih dibanding pemeriksaan sinar-X. Tapi jika kita bicara soal gelombang elektromagnetik, radiasi dari CT-scan lebih besar dari sinar-X, sehingga efek negatif yang ditimbulkan juga lebih besar. Efek negatif itu dapat mempertinggi risiko leukimia. Demikian kata Berton Kamen, MD., PhD., ketua bidang medis Leukimia & Lymphoma Society. Jadi, sebelum memutuskan melakukan CT-scan, tanya dulu ke dokter apakah ada alternatif pemeriksaan lain yang lebih minim risiko. (Lily Turangan)
  • Brokoli Hambat Pertumbuhan Kanker
  • Metrotvnews.com, Jakarta:
  • Kabar baik bagi pecinta brokoli. Sayuran hijau menyerupai jamur itu berpotensi melawan kanker dengan menghambat gen rusak yang dihubungkan dengan pertumbuhan tumor.

    Semula sejumlah penelitian mengungkap potensi kemampuan brokoli dan golongan kubis lainnya. Sebutlah kembang kol dan selada air. Semuanya untuk menghambat kanker. Namun peneliti mengakui belum tahu rahasia di balik substansi antikanker sayuran keluarga kol.

    Pada studi terbaru peneliti menemukan senyawa pada brokoli dan sayuran krucifera lainnya yang disebut isothiocyanates (ITC). Yang tampaknya menyasar dan menghambat gen mutan  p53 dihubungkan dengan pertumbuhan kanker.

    Gene p53 dikenal sebagai gen penekan tumor dan tampaknya memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel sehat dan melindunginya terhadap kanker. Ketika gen ini rusak atau bermutasi, ia berhenti memberikan perlindungan tersebut. Peneliti mendapati mutasi berada pada sekitar setengah dari seluruh kanker pada manusia.

    Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Journal of Medicinal Chemistry, peneliti Universitas Georgetown Xiantao Wang dan rekannya menganalisis dampak dari ITC pada gen p53 dalam berbagai sel-sel kanker manusia. Termasuk paru-paru, payudara, dan kanker usus besar, di laboratorium.

    Hasil penelitian menunjukkan ITC mampu menghilangkan gen p53 yang rusak dan bisa menyisakan versi gen sehat saja.

    Dikatakan jika penelitian lebih lanjut bisa mengonfirmasi temuan, hal itu bisa menuntun pada terapi baru mencegah dan mengobati kanker, begitu diterangkan WebMD. (go4/*****)
  • Ada berita gembira bagi para penggemar kopi. Berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat, kopi menunjukkan tanda dapat mengurangi resiko kanker kulit dengan membantu membunuh sel-sel yang rusak yang berpeluang dapat berubah menjadi tumor.
  • Temuan yang diterbitkan pada Senin itu, menunjukkan bahwa minum kafein secara wajar, atau bahkan menggunakan kopi di kulit, dapat berguna dalam menangkal kanker non-melanoma, diagnosis kanker kulit yang paling sering.
  • Dengan menggunakan tikus yang secara genetik telah dipengaruhi untuk menekan produksi enzim protein, ATR, dalam tubuhnya, para peneliti membuktikan bahwa tikus itu mampu menangkis kanker bahkan
  • bila terkena sinar ultraviolet.
  • Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa minum sekitar satu cangkir kopi berkafein per hari memiliki efek menekan ATR dan memicu kematian sel yang rusak oleh sinar UV.
  • Tikus itu pada akhirnya menderita kanker, namun itu terjadi setelah tiga pekan, dibandingkan dengan tikus yang normal, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Laporan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.
  • Setelah 19 pekan terpapar sinar ultraviolet, tikus yang direkayasa itu menunjukkan 69 persen lebih sedikit tumor dan empat kali lebih sedikit tumor invasif dibandingkan kelompok normal.
  • Namun, efek perlindungan hanya selama itu, setelah lebih dari 34 pekan terpapar sinar ultra violet, seluruh tikus menderita tumor.
  • "Akhirnya, jika anda memamar mereka dengan sinar ultra violet cukup lama, semua tikus akan menderita kanker sehingga hal itu tidak 100 persen memberikan perlindungan selamanya," kata Allan Conney, salah satu penulis, kepada AFP.
  • "Sungguh, dengan hampir semua jenis karsinogen, pada akhirnya semua hewan akan menderita tumor," kata Conney, yang merupakan direktur dari Laboratorium Penelitian Kanker Susan Lehman Cullman di Universitas Rutgers, New Jersey.
  • Conney dan timnya mampu mengkonfirmasi hipotesis mereka bahwa kafein -ketika dikonsumsi atau dioleskan pada kulit - bekerja dengan cara menghambat ATR. Sekarang mereka mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat bagaimana teori yang sama mungkin dapat juga bekerja pada manusia.
  • "Kami ingin melihat apakah kafein memiliki efek pada manusia bila diberikan secara berkala," katanya.
  • "Kafein mungkin menjadi senjata dalam pencegahan karena mampu menghambat ATR dan juga bertindak sebagai tabir surya serta langsung menyerap sinar UV yang merusak."
  • Kanker kulit adalah kanker paling umum di Amerika Serikat, dengan lebih dari satu juta kasus baru setiap tahun, menurut Institut Kanker Nasional.
  • Kanker kulit jenis non-melanoma, termasuk jenis sel basal dan sel skuamosa, adalah jenis kanker kulit yang paling sering didiagnosis dan sering dapat diobati jika terdeteksi di tahap awal.
  • Penelitian sebelumnya telah menunjukkan peminum kopi cenderung memiliki resiko lebih rendah menderita kanker payudara, rahim, prostat dan usus besar, namun efek yang bermanfaat tidak terlihat pada orang yang minum kopi tanpa kafein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar