DOCTORS APRRECIATION VIDEO

http://www.4shared.com/folder/e_V7F5xx/My_4shared_Sync.html

Selasa, 06 September 2011

EFEK SAMPING DALAM PENGOBATAN KANKER

Mengatasi kanker dan mengatur efek2 samping.
Pemahaman kanker.
Kanker adalah suatu istilah untuk penyakit2 dimana sel2 yang tidak normal membelah tanpa terkontrol dan dapat menyerbu jaringan2 lainnya. Sel2 kanker dapat menyebar pada bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem2 lymph. Penyebaran kanker ini adalah juga dinamakan metastasis atau penyakit metastatic.
Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100 jenis yang berbeda dari kanker. Kelompok2 yang utama dari kanker termasuk :
1). Carcinoma : kanker yang dimulai pada kulit atau jaringan2 yang melapisi atau tersampul dalam organ2 internal.
2). Sarcoma : kanker yang dimulai pada tulang, tulang rawan, lemak, otot, kapal2 darah, atau jaringsan penghubung atau pendukung.
3). Leukemia : kanker yang dimulai pada jaringan pembentukan darah seperti tulang sumsum dan menyebabkan jumlah besar dari sel2 darah yang tidak normal diproduksi dan masuk kedalam darah.
4). Lymphoma dan Myeloma : kanker2 yang dimulai dalam sel2 dari system immunitas.
5). Kanker2 sistem pusat saraf : kanker2 yang dimulai dalam jaringan dari otak dan saraf tulang belakang.
Beberapa Gejala awal dari Kanker termasuk :
1). Gumpalan.
2). Luka yang gagal disembuhkan.
3). Pendarahan yang tidak normal atau pembuangan/ pelepasan.
4). Gangguan pencernaan secara tetap.
5). Bunyi suara serak yang kronis.
6). Perubahan2 dalam kebiasaan2 buang air besar.
7). Perubahan2 dalam mol atau kutil.
8). Permulaan dari pendengaran yang tidak wajar, dengan suara berisik tetap pada sebelah telinga yang sama.
Kelelahan (Fatigue).
Kelelahan dapat menjadi suatu isu yang paling penting dalam kehidupan dari seorang dengan kanker. Kelelahan dapat mempengaruhi bagaimana orang itu merasakan dirinya, kegiatan2 hariannya dan hubungan2 dengan lainnya, dan apakah dia menerusi dengan penanganan kanker. Kelelahan terjadi sekitar 14% s/d 96% pada orang dengan kanker, khususnya yang menerima penanganan untuk kanker mereka. Gejala2 tertentu dapat berupa physical, psychological, atau emosional. Agar ditangani secara efektif, kelelahan yang berhubungan dengan kanker dan penanganan kanker perlu dibedakan dari jenis kelelahan2 lain.
Penanganan untuk kelelahan.
Kebanyakan penanganan untuk kelelahan adalah pasien2 kanker yang mungkin perlu diatur baik gejala2nya dan pemberian dukungan emosinal akibat dari kelelahan yang secara khusus berhubungan dengan kanker belum ditetapkan. Beberapa dari gejala2 yang berhubungan dengan penanganan2 ini dapat termasuk penyesuaian dosis pengobatan2 sakit, pengaturan transfusi2 sel2 darah merah atau faktor2 pertumbuhan sel darah, supplemen menu makanan dengan besi dan vitamin2 dan anti depressants atau psycho stimulants.
Sakit
Sakit kanker dapat diatur secara efektif dalam kebanyakan pasien dengan kanker atau dengan suatu sejarah dari kanker. Walapun sakit kanker tidak dapat selalu dihilangkan secara utuh, terapi dapat mengurangi sakit dalam kebanyakan pasien. Karena pasien2 berubah dalam diagnosenya, tahapan dari penyakitnya, reaksi2 pada sakit dan penanganan, dan kesenangan2 dan ketidak2 senangan pribadi pengaturan sakit kanker harus diperorangkan. Pasien2, keluarga2nya, dan para pemberian perhatian kesehatan harus bekerja sama secara dekat untuk mengatur suatu sakit pasien secara efektif.
Manajemen sakit
Manajemen sakit meningkatkan kwalitas hidup dari pasien melalui seluruh tahapan dari penyakit. WHO mengembangkan suatu pendekatan 3 tahap untuk manajemen sakit yang didasarkan pada kehebatan dari sakit:
1). Agar enteng untuk meringankan sakit, dokter dapat menetapkan sebuah pengobatan sakit tahap-1 seperti aspirin, acetaminophen, atau suatu obat nonsteroidal anti inflammation (NSAD). Pasien2 harus dimonitor untuk efek2 samping, khususnya yang disebabkan oleh NSADs, seperti persoalan2 ginjal, jantung, dan kapal2 darah, atau lambung dan persoalan2 yang berkenanan dengan usus.
2). Bila sakit berakhir atau bertambah, dokter dapat merubah penetapan pada suatu tahap 2 atau tahap ke 3 pengobatan sakit. Kebanyakan pasien dengan sakit yang berhubungan dengan kanker akan butuh suatu pengobatan tahap ke 2 atau tahap ke 3. Dokter dapat mengabaikan pengobatan tahap-1 jika pasien sejak semula sudah mendingan untuk mengatasi sakit.
Komplikasi lain dan efek2 sampingan.
1). Cognitive disorders dan Delirium.
Cognitive disorders dan Delirium adalah kondisi2 dimana pasien berpengalaman suatu keadaan mental yang membinggung dan perubahan2 dalam sikap. Orang yang memiliki cognitive disorders atau delirium mungkin jatuh keluar masuk dari kesadaran dan dapat memiliki persoalan2 dengan perhatian, daya ingat, daya pikir, control otot, kewaspadaan, tidur dan bangun dan emosi.
Delirium terjadi selalu dan tiba2 dan gejala2 pasien dapat datang dan pergi selama hari dalam pasien  kanker, khususnya dalam pasien2 dengan kanker yang hebat.
Penanganan atas penyebab2 dari Delirium.
Pendekatan standard untuk mengatur delirium adalah untuk  mencari dan menangani penyebab2. Gejala2 dapat ditangani pada waktu yang sama.
Penanganannya dapat termasuk di bawah ini :
a). Penghentian atau pengurangan pengobatan2 yang menyebabkan delirium.
b). Pemberian cairan2 kedalam aliran darah untuk membetuli pengeringan.
c). Pemberian obat2 untuk membetuli pengeringan (terlalu banyak kalsium dalam darah).
d). Pemberian antibiotic untuk infeksi2.
2). Demam.
Penyebab2 utama dari demam untuk pasien2 kanker adalah :
a).Infeksi2, suatu penyebab yang umum dari demam dalam pasien2 kanker dan dapat menyebabkan kematian.
b). sel2 tumor, yang dapat menghasilkan berbagai zat yang dapat menyebabkan reaksi2 demam.
c). Pencangkukan lawan tuan rumah penyakit, terjadi bila tulang sumsum yang dicangkukkan atau sel2 induk sekeliling menyerang jaringan pasien. 
d). Pengobatan2 seperti obat2 kemoterapi, reaksi biological modifiers, dan antibodies seperti vancomycin dan amphotericin.
Penanganan umum untuk menyembuhkan demam.
Sejalan dengan penanganan dari penyebab utama demam, pengukuran2 kenyamanan dapat juga membantu untuk menyembuhkan ketidak nyamanan yang berbarengan dengan demam, panas dingin, dan keringat. Dalam period2 demam, berikan pasien banyak cairan2, pengambilan pakaian dan selimut yang berlebihan, dan mandi atau spon pasien dengan air hangat2 kuku, selimut2 kering, jaga pasien dari drafts, dan menyesuaikan suhu ruangan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
3). Gastrointestinal complications.
Komplikasi2 gastrointestinal seperti sembelit, impaction, gangguan usus, diare, dan radiasi radang usus adalah persoalan2 umum untuk pasien kanker, dengan penyebab2 yang termasuk kanker itu sendiri atau penanganan dari kanker.
a). Constipation (sembelit)
Pada orang2 dengan kanker, sembelit dapat menjadi suaut gejala dari kanker, sebagai suatu hasil dari sebuah tumor yang bertumbuh, atau sebagai suatu hasil dari penanganan kanker. Sembelit dapat juga mamerupakan suatu efek2 sampingan dari pengobatan2 untuk kanker atau sakitnya kanker dapat merupakan suatu hasil dari perubahan2 lain dalam tubuh  (kegagalan organ, kemampuan yang menurun untuk bergerak dan depresi).
Penanganan sembelit.
Pencegahan adalah penanganan yang terbaik untuk sembelit melalui penghilangan penyebab2 yang mungkin dan penggunaan pencahar yang terbatas.
b). Impaction.
Pasien2 dengan  dapat mempunyai gejala2 yang sama dengan pasien2 yang sembelit, atau mereka yang mungkin mempunyai sakit punggung atau persoalan2kandung kemih. Bagian perut pasien dapat menjadi buncit yang menareyebabkan kesulitan dalam bernafas, debar jantung yang cepat, pusing dan tekanan darah rendah.
Penanganan impaction.
1). Membasahi dan melancarkan air besar dengan suatu suntikan urus-urus.
2). Pengeluaran secara manual air besar dari dubur setelah dilancarkan.
3). Penggunaan dari glycerin suppositories.
4). Pengaturan atas suntikan urus-urus dan pencahar2 (harus diatur secara berhati2 untuk mencegah kerusakan pada usus sebagai gantinya).
c). Gangguan usus.
Kanker2 yang paling umum yang menyebabkan gangguan2 usus adalah kanker2 dari usus, lambung, dan indung telur. Suatku gangguan usus dapat juga disebabkan oleh suatu penyempitan usus dari inflammation atau kerusakan pada usus, tumor2, jaringan bekas luka, hernia, pemutaran balikan usus, atau tekanan pada usus dari luar saluran usus. Gangguan itu dapat juga disebabkan oleh faktor2 yang dicampuri dengan fungsi2 dari otot, saraf, dan arus darah pada usus itu.
d). Diare.
Penyebaab yang paling umum dari diare.
1). Penanganan kanker (kemoterapi, terapi radiasi, pencangkukan tulang sumsum, atau pembedahan).
2). Terapi antibiotic dapat menyebabkan inflammation atas lapisan dari usus.
3). Infeksi dapat juga disebabkan oleh virus2, bakteri, jamur, atau mikro organism yang berbahaya.
4). Strees dan kegelisahan sehubungan dengan terdiagnose dengan kanker dan penanganan kanker yang sedang dijalani.
Penanganan diare.
Diare ditangani dengan mengidentifikasi dan menangani persoalan2 yang menimbulkan diare . Misalnya, diare mungkin disebabkan oleh impaksi tinja dan pengobatan2 untuk mencegah sembelit. Dokter dapat membuat perubahan2 dalam pengobatan, perubahan sementara menu makanan (seperti sering makan2 kecil atau menghindari makanan2 tertentu) dan dianjurkan banyak cairan.
e). Radiation Enteritis.
Terapi radiasi menghentikan pertumbuhan pembelahan sel2 yang sangat cepat seperti sel2 kanker. Karena sel2 normal dalam lapisan usus juga membagi dengan sangat cepat, penanganan radiasi dapat menghentikan sel2 itu dari pertumbuhan, membuatnya sulit bagi jaringan usus untuk memperbaiki diri. Ketika sel2 usus mati dan tidak diganti, persoalan2 gastrointestinal berkembang.
Penanganan atas radiation enteritis.
Penanganan atas enteritis termasuk penanganan diare, penggantian kehilangan carian, peningkatan daya serap usus yang lemah, dan penyembuhan sakit lambung dan dubur. Gejala2 ini biasanya menjadi lebih baik dengan pengobatan2, perubahan2 dalam menu makanan, dan istirahat. Jika gejala2nya menjadi lebih buruk walapun dengan penanganan ini, maka penanganan kanker mungkin harus dihentikan untuk sementara waktu.
4). Hypercalcaemia.
Hypercalcaemia terjadi dalam 10% s/d 20% dari orang dengan kanker. Kanker2 yang paling sering berassosiasi dengan hypercalcaemia adalah kanker2 dari payudara dan paru2, sebagaimana seperti kanker2 darah tertentu khususnya multiple myeloma.
Diagnose dan penanganan awal adalah bukan hanya pertolongan jiwa jangka pendek, tapi juga menambah kemampuan pasien untuk menyelesaikan terapi kanker dan meningkatkan kwalitas hidup dari pasien.
Managing Hypercalcaemia.
a). Cairan2 diberikan untuk menangani dehydration.
b). Obat diberikan untuk menghentikan patah tulang.
Kehebatan dari hypercalcaemia menentukan jumlah yang penanganan yang diperlukan. Hypercalcaemia yang parah harus ditangani segera dan secara agresif. Hypercalcaemia yang kurang parah harus ditangani sesuai dengan gejala2nya. Reaksi pada penanganan adalah ditunjukkan dengan menghilangkannya gejala2 dari hypercalcaemia dan suatu penurunan tingkat dari kalsium dalam darah.

Nausea (mual) dan Vomiting (muntah).
Mual adalah suatu perasaan seperti gelombang yang tidak menyenangkan dalam belakang dari kerongkongan dan atau lambung yang mungkin atau tidak menyebabkan muntah. Muntah adalah pembuangan paksa dari isi lambung melalui mulut. Sekalipun penanganan telah meningkat, mual dan muntah tetap dikaitkan dengan efek samping dari terapi kanker.
Penanganan dari mual dan muntah yang bersifat lebih dulu.
Penanganan dari mual dan muntah yang bersifat lebih dulu adalah lebih cendrung sukses bila gejala2 dikenali dan ditangani lebih awal. Walaupun obat2 anti mual kelihatan tidak begitu efektif, yang berikut dapat mengurangi gejala2 :
a). Guided imagery (dipandu citra).
b). Hypnosis (tidur yang disebabkan ilmu sihir).
c). Relaxation (pemulihan/ istirahat).
d). Behavioral modification techniques (tehnik2 perubahan tingkat laku).
e). Distraction = selingan (such as playing video game).
Penanganan atas Mual yang akut dan lambat.
Mual dan muntah yang akut dan lambat paling umum ditangani dengan obat2 anti mual. Beberapa hanya menghentikan suatu jangka waktu yang pendek dalam tubuh, dan butuh diberikan lebih sering; lainnya bisa berakhir agaknya lebih lama dan dengan demikian bisa agak jarang diberikan. Tingkat2 darah dari obat2an harus dijaga konstan agar supaya control atas mual dan muntah bisa efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar