DOCTORS APRRECIATION VIDEO

http://www.4shared.com/folder/e_V7F5xx/My_4shared_Sync.html

Kamis, 15 September 2011

LEUKEMIA

Apa itu Leukemia ?
Leukemia adalah suatu jenis kanker yang mempengaruhi darah dan tulang smsum. Secara normal, sel2 bertumbuh dan berbagi untuk membentuk sel2 baru. Sel2 baru ini lalu pada akhirnya yang menggantikan yang lama2 karena sel2 itu makin memburuk dan mati. Kadang2 proses yang beraturan ini brjalan salah karena sel2 baru terbentuk padahal tubuh tidak memerlukannya dan sel2 lama tidak padahal sudah seharusnya. Dalam Leukemia, Tulang sumsum menghasilkan sel2 darah putih yang pada akhirnya mendesak keluar sel2 yang lain.
Gejala2 dari Leukemia.
Seperti semua sel2 darah, sel2 melintasi seluruh tubuh. Tergantung pada jumlah daripada sel2 yang tidak normal dan dimana sel2 itu terkumpul, pasien2 dengan leukemia mempunyai gejala2 yang mungkin termasuk berikut :
1). Seringnya infeksi2.
2). Demam2 atau berkeringat malam.
3). Perasaan lemah atau capek.
4). Sakit2 kepala.
5). Pendarahan dan gampang memar (biasanya ditunjukkan sebagai titik2 merah pada lengan2).
6). Sakit pada tulang2 atau persendian2.
7). Pembengkakan atau rasa tidak enak pada bagian perut.
8). Lumph nodes yang bengkak, terutama pada bagian leher atau ketiak.
9). Kehilangan berat.
Gejala2 ini tidak memastikan tanda2 leukemia. Suatu infeksi atau masalah lain juga dapat menyebabkan gejala2 ini. Setiap orang dengan gejala2 yang serupa seharusnya memeriksakan diri pada seorang dokter sesegera mungkin untuk mendiagnose dan mengatasi permasalahannya.
Mendiagnose Leukemia.
Bila seseorang telah memiliki gejala2 yang menunjukkan leukemia, dokter dapat melakukan pemeriksaan2 dan test2 sbb :
1). Physical scan : Dokter mengecek pembengkakan dari lymph nodes, limpa, dan hati.
2). Test2 darah : Pasien2 dengan leukemia seringnya memiliki tingkat sel darah putih yang tidak biasa tingginya, trombosit, hemoglobin yang ada dalam sel2 darah merah mungkin lebih rendah dari normal.
3). Biopsy : Untuk menemukan adanya sel2 leukemia dalam tulang sumsum.
4). Cytogenetics : Kromosom sel2 dari darah sekeliling, tulang sumsum, atau lymph nodes adalah diuji pada laboratorium untuk menemukan adanya ketidak normalan.
5). Spinal tap (keran tulang belakang) : Sample2 cairan cerebrospinal akan dikirim untuk menemukan sel2 leukemia atau tanda2 dari persoalan2 lain.
6). Sinar X dada : Sebuah sinar X yang dapat mengungkap tanda2 dari penyakit pada dada.
Jenis2 dari leukemia.
Leukemia adalah biasanya dikelompokkan berdasarkan seberapa cepatnya penyakit itu berkembang dan bertambah jelek. Leukemia bisa kronis dan akut.
Pada leukemia akut, gejala2nya muncul dan sangat cepat bertambah buruk. Orang dengan penyakit ini pergi ke dokter karena mereka merasa sakit. Pada leukemia akut, sel2 darahnya  adalah sangat tidak normal. Sel2 darah itu diproduksi kembali sangat cepat dan tidak dapat melakukan pekerjaan normalnya.
Leukemia kronis berkembang dengan lambat. Pada tahap awal dari leukemia kronis, sel2 leukemia berfungsi hampir secara normal de ngan tidak ada gejala2. Dokter2 selalu menemukan leukemia kronis dalam suatu check up rutin sebelum adanya suatu gejala2. Bila gejala2 muncul, biasa awalnya adalah ringan dan bertambah jelek secara bertahap. Waktu berlalu, leukemia kronis bertambah jelek dan gejala2nya muncul karena jumlah dari sel2 leukemia dalam darah bertambah.
Ada 4 jenis umum dari leukemia adalah :
1). Chronic Lympomcytic leukemia (CLL) : Biasanya terdiagnose pada orang yang lebih dari 55 tahun dan hampir tidak pernah menyangkit anak2.
2). Chronic Myeloid Leukemia (CML)  : terutama menyangkit orang dewasa.
3). Acute Lymphocyte Leukemia (ALL) : Jenis leukemia yang paling umum pada anak2 dan juga menyangkit orang2 dewasa.
4). Acute Myeloid Leukemia (AML) : terjadi pada keduanya orang dewasa dan anak2.
Ada banyak jenis leukemia yang berbeda. Walaupun kebanyakan dari leukemia jatuh pada pengelompokkan2 diatas,  ada juga yang jatuh pada sub pengelompokkan2 yang lebih kecil.
Chronic Lymphocycte Leukemia.
Chronic Lymphocycte Leukemia (juga dinamakan CLL) adalah suatu penyakit darah dan tulang sumsum yang biasanya bertambah buruk secara pelahan seiringan waktu berlalu. CLL adalah jenis leukemia yang paling umum kedua pada orang2 dewasa. Seringnya terjadi pada orang muda atau lebih tua dan jarang terjadi pada anak2.

Ada 3 jenis dari Lymphocyctes :
1). B-lymphocyctes yang membuat antibodies untuk membantu memerangi infeksi.
2). T-lymphocyctes yang membantu B-lymphocyctes membuat antibodies untuk memerangi infeksi.
3). Sel2 pembunuh alamiah yang menyerang sel2 kanker dan virus2.
Biasanya, CLL tidak menyebabkan adanya gejala2 dan diketemukan selama suatu test darah rutin. Kadang2 gejala2 dapat terjadi dan gejala2nya mungkin dapat disebabkan oleh CLL atau kondisi2 pengobatan lainnya. Seorang dokter harus dikonsultasikan bila ada permasalahan2 berikut terjadi :
1). Pembengkakan lymph nodes yang tidak sakit pada leher, ketiak, lambung atau selangkangan.
2). Perasaan sangat lelah.
3). Sakit atau kepenuhan di bawah iga.
4). Demam dan infeksi.
5). Kehilangan berat tanpa diketahui alasannya.
Pengestan CLL.
Test2 dan prosedur2 berikut yang dapat diikuti :
1). Pengujian secara physic dan sejarah.
2). Perhitungan darah penuh (FBC) untuk mengecek hal2 berikut :
- Jumlah dari sel2 darah merah, sel2 darah putih, dan trombosit2.
- Jumlah dari hemoglobin dalam sel2 darah merah.
- Bagian dari sample darah yang dibuat dari sel2 darah merah.
3). Cytogenetic analysis : Immunophenotyping untuk mencarikan apakah lymphocyctes yang ganas dimulai dari B-lymphocyctes atau T-lymphocyctes.
4). Aspirasi tulang sumsum dan biopsy.
Tahapan2 dari CLL.
Sesudah Chronic Lymphocyctic leukemia terdiagnose, test telah dilakukan untuk mencari tahu seberapa jauh kanker nya telah menyebar dalam darah dan tulang sumsum.
Adalah penting untuk mengetahui tahapan dari penyakit agar bisa merencanakan penanganan yang terbaik. Test2 berikut yang dapat diikuti :
1). Aspirasi (hembusan) tulang sumsum dan biopsy.
2). Sinar X dada.
3). MRI (Magnetic resonance imaging).
4). CT scan (CAT scan).
5). Studi2 darah : test antiglobulin yang juga disebut suatu test Coomb.
Tahapan2 berikut yang digunakan untuk Chronic Lymphocyctic Leukemia :
 Tahapan 0.
Dalam tahapan 0 CLL, ada terlalu banyak lymphocyctes dalam darah, tapi tidak ada gejala2 lain dari leukemia. Tahapan 0 CLL adalah lambat pertumbuhan.
Tahapan I.
Dalam Tahapan I  CLL, ada terlalu banyak lymphocycte dalam darah dan lymph nodes adalah lebih besar dari normal.
Tahapan II.
Dalam tahapan II  CLL, ada terlalu banyak lymphocyctes dalam darah, hati, atau limpa adalah lebih besar dari normal, dan lymph nodes mungkin lebih dari nomal.
Tahapan III.
Dalam tahapan III CLL, ada terlalu banyak lymphocyctes dalam darah dan terlalu sedikit sel2 darah merah. Lymph nodes, hati, atau lympa mungkin lebih besar dari normalnya.
Tahapan IV.
Dalam tahapan IV  CLL, ada terlalu banyak lymphocyctes dalam darah dan terlalu sedikit trombosit. Lymph nodes, hati, atat limpa mungkin lebih besar dari normalnya dan ada terlalu sedikit sel2 darah merah.
Penanganan dan prognosa (pemeriksaan).
Faktor2 tertentu yang mempengaruhi pilihan penanganan dan kesempatan penyembuhan. Pilihan2 penanganan tergantung pada :
1). Tahapan dari penyakit.
2). Sel darah merah, sel darah putih, dan perhitungan2 trombosit darah.
3). Apakah ada gejala2 seperti demam, menggigil, atau kehilangan berat.
4). Apakah hati, limpa, atau lymph nodes adalah lebih besar daripada normalnya.
5). Tanggapan terhadap penanganan semula.
6). Apakah CLLnya telah berulang.
Pemeriksaan (prognosis)  tergantung pada :
1). Kesehatan umum pasien.
2). Tahapan dari penyakit.
3). Apakah ada suatu perubahan dalam DNA dan jenis dari perubahan itu jika ada salah satu.
4). Apakah progress2 CLL pada lymphoama atau prolymphocytic leukemia.
Lima jenis penanganan standard yang digunakan :
1). Pengamatan : pengamatan dekat kondisi seorang pasien tanpa memberikan suatu penanganan hingga gejala2nya muncul atau berubah. Selama periode ini, persoala : n2 yang disebabkan penyakit itu seperti infkesi2 ditangani.
2). Terapi radiasi : Terapi radiasi adalah suatu penanganan kanker yang menggunakan Sinar X yang bertenaga tinggi atau jenis radiasi lainnya untuk membunuh sel2 kanker. Cara dari terapi radiasi yang diberikan tergantung pada jenis dan tahapan dari kanker yang ditangani.
3). Kemo terapi :
- Systemic Chemotherapy : Bila kemoterapi dilakukan lewat mulut atau disuntikkan pada sebuah pembuluh darah atau otot, obat2 masuk aliran darah dan dapat mencapai sel2 kanker seluruh tubuh.
- Regional chemotherapy : Bila kemoterapi ditempatkan secara langsung pada tulang punggung, suatu organ, atau suatu rongga tubuh seperti perut, atau daerah2 sekitarnya.
Kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahapan dari  kanker yang sedang ditangani.
Surgery (pembedahan).
Splenectomy adalah pembedahan untuk mengambil limpa apakah ada diindapi oleh leukemia.
Monoclonal antibody therapy.
Monoclonal antibody therapy adalah suatu penanganan kanker yang menggunakan antibodies yang dibuat dalam laboratorium dari satu jenis tunggal dari sel system immunitas. Antibodies yang dilekatkan pada zat dan mebunuh sel2 kanker, menghambat pertumbuhannya, atau mencegahnya dari penyebaran.

Chemotherapy with stem cell transplant.
Kemoterapi dengan pencangkukan sel induk adalah suatu cara dari pemberian kemoterapi dan menggantikan pembentukan sel2 darah yang telah dirusak dalam penanganan kanker. Sesudah kemoterapi telah selesai, sel2 induk yang disimpan dicairkan dan diberikan kembali pada pasien melalui suatu pemasukkan (infuse). Sel2 induk yang dimasukkan kembali ini ditanamkan kedalam dan dipulihkan pada sel2 darah tubuh.
Tahapan 0
Penanganan terhadap CLL tahapan 0 adalah biasanya menunggu sambil memperhatikan
Tahapan I
Menunggu sambil memperhatikan bila ada sedikit atau tidak gejala2nya.
Tahapan II
Monoclonal antibody therapy.
Tahapan III
Kemoterapi dengan satu atau lebih obat, dengan steroids atau tidak atau monoclonal antibody therapy.
Tahapan IV
Terapi radiasi eksternal dosis rendah pada area2 tubuh dimana kanker itu diketemukan seperti limpa atau lumph nodes.
Percobaan klinis dari :
Monoclonal antibodies dengan atau tanpa kemoterapi.
Kemoterapi dan monoclonal antibody terapi dengan pencangkukan sel induk.

Chronic Myelogenous Leukemia.
Chronic Myelogenous Leukemia yang juga dinamakan CML atau Chronic Granulocytic Leukemia, adalah suatu penyakit yang progresan darah dan tulang sumsum secara lambat yang biasanya terjadi pada usia setengah baya atau lebih dan jarang terjadi pada anak2.
Dalam CML, Tubuh menunjukkan terlalu banyak sel2 induk tulang belakang yang berkembang pada suatu jenis dari sel darah putih yang dinamakan granulocyctes. Beberapa dari sel2 induk tulang sumsum ini tidak pernah menjadi sel2 darah putih yang matang dan mereka ini dinamakan blasts (ledakan). Waktu berlalu, Granulocyctes dan blasts bondong keluar sel2 darah merah dan trombosit2 dalam tulang sumsum.
Dokter harus dikonsultasikan bila ada terjadi persoalan2 berikut :
1). Perasaan sangat lelah.
2). Kehilangan berat tanpa diketahui alasannya.
3). Keringat2 malam.
4). Demam.
5). Sakit atau perasaan dari kepenuhan di bawah iga pada sisi sebelah kiri.
Kadang2 CML tidak menyebabkan adanya gejala2 sama sekali.
Pengestan untuk CML.
Test2 dan prosedur2 berikut yang mungkin digunakan untuk menemukan dan diagnose CML :
 1). Pengujian secara physic dan sejarah.
2). Perhitungan darah penuh (FBC) untuk mengecek hal2 berikut :
- Jumlah dari sel2 darah merah, sel2 darah putih, dan trombosit2.
- Jumlah dari hemoglobin dalam sel2 darah merah.
- Bagian dari sample darah yang dibuat dari sel2 darah merah.
3). Blood chemistry studies : Suatu jumlah yang tidak biasa dari satu zat dapat merupakan suatu tanda penyakit dalam satu organ atau jaringan yang menghasilkannya.
4). Cytogenetic analysis : suatu test dimana sel2 dalam satu sample dari darah atau tulang sumsum diamati di bawah sebuah mikroskop untuk melihat perubahan2 tertentu dalam kormosom seperti Philadelphia dan kromosom.
5). Hembusan tulang sumsum (bon marrow aspiration) dan biopsy.
Faktor2 tertentu yang mempengaruhi pemeriksaan dan pilihan2  penanganan dan kesempatan dari penyembuhan adalah tergantung sbb :
1). Umur dari pasien.
2). Tahapan dari CML.
3). Jumlah dari blasts (ledakan) dalam darah atau tulang sumsum.
4). Ukuran dari limpa pada diagnose.
5). Kesehatan umum dari pasien.
Tahapan dari CML.
Setelah Chronic Myelogeneous Leukemia telah terdiagnose, test2 dilakukan untuk mencari tahu apakah kankernya telah menyebar. Tidak ada standard system pemberi tahapan untuk CML.

Sebagai gantinya, Penyakit itu digolongkan dalam 3 tahapan. Makanya adalah penting untuk mengetahui tahapannya agar merencanakan penanganannya. Test2 dan prosedur2 seperti Cytogenetic analysis, bone marrow aspiration, dan biopsy adalah diperlukan untuk mencari tahu tahapan dari penyakit.
CML memiliki 3  tahapan.
1). Tahapan kronis.
Dalam tahapan krnois CML, lebih sedikit dari 10% dari sel2 dalam darah dan tulang sumsum adalah sel2 ledakan.
2). Tahapan yang dipercepat.
Dalam tahapan yang dipercepat CML, 10% s/d 19% dari sel2 dalam darah dan tulang sumsum adalah sel2 ledakan.
3). Tahapan Blastik (peledakan).
Dalam tahapan peledakan CML, 20% atau lebih dari sel2 dalam darah atau tulang belakang adalah sel2 ledakan. Bila kecapekan, demam, dan sebuah limpa yang membesar terjadi dalam blastic phase, maka psdisebut blast krisis (krisis ledakan).
Penanganan untuk CML.
Ada jenis2 penanganan yang berbeda untuk pasien2 dengan CML. 6 jenis dari penanganan standard yang digunakan :
1). Tyrosine kinase inhibitor therapy.
Sebuah obat yang disebut imatinib mesylate sebagai penanganan awal untuk jenis2 tertentu dari CML pada pasien  yang baru terdiagnose. Obat ini memblok suatu enzim yang disebut tyrosine kinase yang menyebabkan sel2 induk berkembang masuk lebih banyak sel2 darah puith yang dibutuhkan tubuh. Tyrosine kinase inhibitor yang lain yang disebut dasatinib yang digunakan untuk pasien2 dengan jenis tertentu dari CML yang telah diprogres, dan telah dipelajari sebagai suatu penanganan awal. Cara kemoterapi yang diberikan adalah tergantung pada jenis dan tahapan dari kanker yang sedang ditangani.
2). Biotherapy / Immunotherapy.
Biotherapy adalah suatu penanganan yang dosis dengan pencangkukan sel induk adalah suatu cara dari pemberian kemoterapi dosis tinggi dan penggantian pembentukan darah sel2 yang telah dirusak dalam penanganan kanker.


3). Kemoterapi dosis tinggi dengan pencangkukan sel induk.
Kemoterapi dosis tinggi dengan pencangkukan sel induk adalah suatu cara pemberian kemoterapi dosis tinggi dan penggantian pembentukan darah sel2 yang telah rusak oleh penanganan kanker.
4). Donor lymphocycte infusion (DLI).
Donor lymphocycte infusion (DLI) adalah suatu penanganan kanker yang mungkin digunakan setelah pencangkukan sel induk.  Lympocytes dari donor pencangkukan sel induk diambil dari donor darah didinginkan dan disimpan. Lymphocyctes donor dicairkan kalau mereka itu dibekukan dan lalu diberikan kepada pasien melalui satu atau lebih infusan. Lympocyctes menganggap sel2 kanker pasien sebagai tubuh2 asing dan menyerangnya.
5). Surgery (pembedahan) : Adalah sangat umum untuk pengambilan limpa.
Acute Lymphocytic leukemia.
Acute lymphocytic leukemia, disebut juga Acute lumphoblastic leukemia (ALL), adalah suatu kanker dari darah dan tulang sumsum. Jenis dari kanker ini biasanya bertambah buruk dengan sangat cepat bila tidak ditangani. Jenis ini adalah yang paling umum dari leukemia pada anak2 dan dewasa juga bisa kena.
Ada 3 jenis dari lymphocyctes :
1). B-lymphocyctes yang membuat antibodies untuk membantu memerangi infeksi.
2). T-lymphocyctes yang membantu B-lymphocyctes membuat antibodies untuk memerangi infeksi.
3). Sel2 pembunuh alamiah yang menyerang sel2 kanker dan virus2.
Tanda2 awal dari semuanya adalah mungkin sama seperti flu atau penyakit2 umum lainnya. Seorang dokter harus dikonsultasikan bila ada terjadi persoalan2 berikut:
1). Keletihan atau perasaan capek.
2). Demam.
3). Gampang memar atau pendarahan.
4). Petechiae  - titik2 kecil, datar dibawah kulit yang disebabkan oleh pendarahan.
5). Kependekan dari nafas.
6). Kehilangan berat atau kehilangan selera.
7). Sakit dalam tulang2 atau lambung.
8). Sakit atau perasaan kepenuhan di bawah tulang iga.
9). Gumpalan tidak sakit pada leher, ketiak, lambung, atau selangkangan.
Gejala2 ini dan lainnya mungkin disebabkan oleh Acute Lymphocytic leukemia atau kondisi lainnya.
Pengujian untuk semua.
Test2 dan prosedur2 berikut yang mungkin digunakan untuk menemukan dan diagnose semuanya :
1). Pengujian secara physic dan sejarah.
2). Perhitungan darah penuh (FBC) untuk mengecek keadaan berikut :
- jumlah dari hemoglobin dalam sel2 darah merah.
- bagian dari sample darah yang terbuat atau sel2 darah merah.
3). Noda darah sekeliling untuk mengecek keberadaaledakan dari sel2 ledakan, jumlah dan jenis2 sel2 darah putih, jumlah dari trombosit, dan perubahan dalam bentuk dari sel2 darah.
4). Bone marrow aspiration dan biopsy.
5). Cytogenetic analysis : contoh, kadang2 dalam semua, suatu kromosom Philadelphia yang tidak normal berkembang dari peralihan bahan2 DNA diantara 2 kromosom normal sebelumnya.
6). Immunophenotyping : suatu test untuk mencari tahu apakah lymphocyctes ganas dimulai dari B-lymphpcyctes atau T-lymphocyctes.
Faktor2 tertentu yang mempengaruhi pemeriksaan dan pilihan2 penanganan. Kesempatan2 penyembuhan dan pilihan2 penanganan tergantung yang berikut :
Semua dewasa
Semua kekanakan
Umur dan sel darah putih yang didiagnose
Umur dan perhitungan sel2 darah putih yang didiagnose.
Apakah leukemia telah menyebar pada otak dan atau saraf tulang belakang
Apakah leukemia telah menyebar pada otak dan atau saraf tulang belakang
Apakah ada kromosom Philadelphia?
Apakah ada perubahan2 tertentu dalam kromosom dari lymphocyctes
Apakah kanker telah ditangani sebelumnya atau telah kambuh kembali
Apakah sel2 leukemia dimulai dari B-lymphocyctes atau T-lymphocyctes.

Berapa cepatnya dan berapa rendahnya perhitungan sel leukemia menurun setelah penanganan awal

Apakah anak  itu memiliki syndrome yang rendah

Jenis kelamin dari anak dan ras.

Tahapan2 dari semua.
Sekali semuanya telah terdiagnose, adalah penting untuk mengetahui apakah leukemia itu menyebar keluar dari darah dan tulang belakang untuk merencankan penanganannya.
Test2 dan prosedur2 berikut yang mungkin digunakan untuk memastikan apakah leukemia itu telah menyebar :
1). Sinar X dada.
2). Tusukan pinggang.
3). CT scan.
4). Testicular biopsy : prosedur ini dilakukan hanya bila ada kelihatan sesuatu yang tidak biasa tentang testisel selama pemeriksaan physic.
Dalam semua Childhood (kanak2), resiko per kelompok2 adalah digunakan sebagai pengganti dari tahap2an. Adalah penting untuk mengetahui resiko per kelompok untuk merencanakan penanganan. Resiko per kelompok2 diterangkan sbb :
1). Resiko rendah : termasuk anak2 umur 1 s/d 9 tahun yang memiliki sebuah perhitungan sel darah putih kurang dari 50,000/ µL didiagnose.
2). Resiko tinggi : termasuk anak2 yang lebih muda dari 1 tahun atau lebih tua dari 9 tahun dan anak2 yang memiliki suatu perhitungan sel darah putih sebanyak 50,000/ µL atau lebih didiagnose.
Tidak ada standard system pemberian tahapan untuk semua Adult (dewasa). Penyakitnya digolongkan seperti belum ditangani, dalam keringanan, atau kambuhan.
Kadang2, semua dapat membalik didalam darah, tulang sumsum, atau bagian lain dari tubuh setelah masuk dalam keringanan yang dikenal sebagai semuanya kambuhan.
Semua Dewasa yang belum ditangani
Semua Dewasa dalam Keringanan
Semua adalah yang baru terdiagnose dan belum ditangani kecuali untuk meringankan gejala2 seperti demam, pendarahan, atau sakit.
Semua telah ditangani
Perhitungan darah penuh adalah tidak normal
Perhitungan darah penuh adalah normal
Lebih dari 5% sel2 dalam tulang sumsum adalah sel2 leukemia
Kurang dari 5% sel2 dalam tulang sumsum adalah sel2 leukemia
Ada tanda2 dan gejala2 leukemia
Tidak ada tanda2 atau gejala2 leukemia dalam otak dan saraf tulang belakang atau dimana saja dalam tubuh.

Penanganan untuk semua.
Penanganan semua dilakukan dalam tahapan :
1). Induction therapy (terapi imbasan) : Ini adalah tahapan pertama dari penanganan dan maksudnya untuk membunuh sel2 leukemia dalam darah dan tulang sumsum. Tahap ini menempatkan leukemia pada tahap imbasan keringanan.
2). Consolidation/ intensification therapy : Tahap terapi ini adalah lebih biasa dilakukan dalam penanganan semua kanak2. Terapi ini segera dimulai begitu leukemia dalam keringanan. Tujuan dari consolidation/ intensification therapy adalah untuk membunuh setiap sel2 leukemia yang tersisa yang mungkin tidak aktif tapi mungkin dapat mulai tumbuh kembali dan menyebabkan suatu kambuhan.
3). Maintenance therapy : ini adalah tahapan akhir dari penanganan dan adalah juga disebut tahap terapi lanjutan atau tahap terapi lanjutan keringanan. Tujuannya adalah untuk membunuh setiap sel2 leukemia yang tersisa yang dapat tumbuh kembali dan menyebabkn suatu kambuhan. Sering penanganan2 kanker diberikan dosis2 yang lebih rendah dari yang digunakan untuk terapi consolidation/ intensification.
Biopsy tulang sumsum dan aspirates dilakukan melalui semua tahapan untuk melihat seberapa baik reaksi leukemia terhadap penanganan.
Penanganan yang dinamakan central nervous system (CNS) sanctuary therapy adalah biasanya diberikan selama dalam satu tahapan terapi. Karena kemoterapi diberikan lewat mulut atau suntikan kedalam sebuah pembuluh darah yang tidak mungkin mencapai sel2 leukemia dalam otak dan saraf tulang belakang, sel2 itu dapat sembunyi didalam CNS. Intrathecal chemotherapy dan terapi radiasi dapat mencapai sel2 leukemia dalam CNS dan diberikan untuk membunuh sel2 leukemia dan untuk mencegah kanker kambuh kembali. CNS sanctuary therapy adalah juga dinamakan CNS prophylaxis.
Standard penanangan2 yang digunakan :
1). Chemotherapy.
Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahapan dari kanker yang ditangani.
Intrathecal chemotherapy dapat digunakan untuk menangani semua Dewasa yang telah menyebar, atau mungkin menyebar pada otak dan saraf tulang belakang. Intrathecal chemotherapy diberikan sebagai tambahan pada kemoterapi lewat mulut atau pembuluh darah.
2). Terapi radiasi.
Terapi radiasi eksternal dapat digunakan untuk menangani semua yang telah menyebar atau menyebar pada otak dan tulang belakang. Bila cara ini yang digunakan maka dinamakan central nervous system sanctuary therapy atau CNS prophylaxis.
3). Chemotherapy dengan pencangkukan sel induk.
Pencangkukan sel induk adalah suatu cara dari pemberian kemoterapi dan penggantian pembentukan darah sel2 yang telah rusak oleh penanganan kanker. Sesudah kemoterapi telah selesai, sel2 induk yang disimpan dicarikan dan diberikan pada pasien melalui infuse.
4). Tyrosine kinase inhibitor therapy.
Obat2 anti kanker yang dinamakan tyrosine kinase inhibitor adalah digunakan untuk penanganan beberapa jenis dari semua Dewasa. Obat2 ini memblok enzyme, tyrosine kinase, yang menyebabkan sel2 induk untuk berkembang kedalam sel2 darah putih yang lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
Dua jenis dari obat2 yang digunakan adalah imatinib mesylate (Gleevec) dan dasatinib (sprycel). Bentuk dari terapi semua untuk kanak2 ini adalah sedang dicobakan pada clinical trials (percobaan2 klinis) termasuk :
Biotherapy/ immunotherapy : suatu penanganan yang menggunakan system immunitas pasien untuk memerangi kanker.
5). Kemoterapi dosis tinggi.
Kemoterapi dosis tinggi adalah pemberian obat2 kanker antikanker dosis tinggi untuk membunuh sel2 kanker. Penanganan ini selalu menyebabkan tulang sumsum berhenti membuat sel2 darah dan dapat menyebabkan efek2 sampingan lain yang serius. Kemoterapi dosis tinggi biasanya diikuti dengan pencangkukan sel induk yang ditanamkan kembali pada tulang sumsum.
Acute Myeloid Leukemia (AML).
Acute Myeloid Leukemia (AML) adalah suatu kanker dari daarah dan tulang sumsum. Jenis dari kanker ini biasanya bertambah buruk dengn cepat jika tidak ditangani. Jenis ini adalah jenis leukemia akut yang paling umum pada dewasa.
Dalam AML, Sel2 induk biasanya dikembangkan ke dalam suatu jenis dari sel darah putih yang belum matang yang dinamakan myeloblasts atau myeloid blasts. Myeloblasts dalam AML adalah tidak normal dan tidak matang kedalam sel darah putih yang sehat. Kadang2 dalam AML, terlalu banyak sel2 induk dikembangkan kedalam sel2 darah merah yang tidak normal atau trombosit2. Sel2 leukemia tidak dapat mengerjakan pekerjaan biasa mereka dan dapat terbentuk dalam tulang sumsum dan darah sehingga kurang ada ruang  untuk sel2 darah putih yang sehat, sel2 darah merah, dan trombosit2.Kalo hal ini terjadi maka nfeksi, anemia, dan gampang berdarah dapat terjadi. Sel2 leukemia dapat menyebar keluar darah pada bagian lain dari tubuh termasuk system saraf pusat, kulit, dan gusi. Kadang2 sel2 leukemia membentuk sebuah tumor yang padat yang dinamakan sebuah granulocytic sarcoma chlorma.
Ada beberapa jenis kecil dari AML yang didasarkan pada jenis dari sel darah yang dijangkit. Penanganan terhadap AML adalah berbeda bila jenisnya adalah jenis kecil yang dinamakan Acute Promyelocyctic leukemia (APL) atau bila pasiennya adalah seorang anak dengan syndrome yang rendah.
Tanda awal dari AML mungkin adalah serupa yang disebabkan oleh flu atau penyakit2 umum lainnya. Seorang dokter harus dikonsultasikan bila ada persoalan2 berikut yang terjadi :
1). Demam dengan atau tanpa suatu infeksi.
2). Keringat2 malam.
3). Kependekan dari nafas.
4). Gampang memar atau berdarah.
5). Petechiae : bintik2 kecil datar di bawah kulit yang diakibatkan oleh pendarahan.
6). Lemah atau perasaan letih.
7). Kehilangan berat atau kehilangan selera.
8). Sakit dalam tulang2 atau sendi2.
9). Sakit atau perasaan kepenuhan di bawah tulang iga.
10). Sebuah eczema seperti bintik merah pada kulit.
Kadang2 gumpalan2 yang tidak sakit dapat muncul di leher, ketiak, lambung, selangkangan atau bagian lain dari tubuh. Bila terlihat pada AML kanak2, gumpalan2 ini dinamakan leukemia cutis, yang mungkin biru atau unggu. Gumpalan2 biru hijau yang kadang2 ada di sekitar mata dinamakan chloromas.
Pengujian untuk AML.
Test2 dan prosedur2 berikut yang mungkin digunakan untuk mendeteksi dan diagnose AML:
1). Pemeriksaan physic dan sejarah (sejarah A dari kebiasaan2 kesehatan pasien dan kesakitan lalu dan penanganan2 yang juga akan dilakukan).
2). Perhitungan darah penuh (FBC) untuk memeriksa hal2 :
- Jumlah dari sel2 darah merah, sel2 darah putih, dan trombosit.
- jumlah dari hemoglobin dalam sel2 darah merah.
- Bagian dari sample yang telah dibuati sel2 darah merah.
3). Studi2 kekimiaan darah.
4). Noda darah sekeliling : untuk mengecek bagi keberadaan sel2 blasts, jumlah dan jenis2 dari sel2 darah putih, jumlah dari trombosit, dan perubahan dalam bentuk dari sel2 darah.
5). Aspirasi tulang sumsum dan biopsy.
6). Cytogenetic analysis : untuk melihat perubahan2 tertentu dalam kormosom.
7). Immunophenotyping : proses ini digunakan untuk mendiagnose jenis kecil dari AML dengan membandingkan sel2 kanker dengan sel2 normal dari system immunitas.
8). Tusukan pinggang digunakan untuk mengumpulkan cairan cerebrospinal dari tulang belakang.
Faktor2 tertentu mempengaruhi dan pilihan2 penanganan. Kesempatan penyembuhan dan pilihan2 penanganan tergantung pada :
1). Umur dari pasien.
2). Jumlah dari sel2 darah putih dalam darah yang didiagnose.
3). Bagian kecil dari jenis AML.
4). Apakah pasien menerima kemoterapi yang lalu untuk penanganan suatu kanker yang berbeda.
5). Apakah AML adalah disebabkan oleh penanganan antikanker yang terdahulu.
6). Apakah ada sebuah sejarah dari suatu ketidak aturan darah seperti myelodysplastic syndrome.
7). Apakah kankernya telah menyebar pada system pusat saraf.
8). Apakah ada perubahan chromosomal tertentu dalam sel2 leukemia.
9). Apakah anak itu memiliki Down syndrome. Kebanyakan anak2 dengan AML dan down syndrome dapat disembuhkan leukemia mereka.
10). Seberapa mampangnya leukemia terhadap penanganan awal?
11). Apakah AML nya adalah baru terdiagnose atau telah kambuh kembali setelah ditangani?
12). Lamanya waktu semenjak penanganan berakhir untuk AML nya telah kambuh kembali.
Adalah penting bahwa Acute leukemia harus ditangani segera.
Tahapan2 dari AML.
Sekali AML telah terdiagnose, test2 dilakukan untuk mencarikan apakah kanker itu telah menyebar pada bagian2 lain dari tubuh. Batasan atau penyebaran dari kanker biasanya diterangkan sebagai tahapan2. Test2 dan prosedur2 berikut yang dapat digunakan untuk menentukan apakah leukemia itu telah menyebar :
1). Sinar X dada.
2). Tusukan pinggang.
3). CT scan.
4). Testicular/ ovaries or  biopsy  kulit : prosedur ini hanya dilakukan bila ada kelihatan ada sesuatu yang tidak biasa selama pemeriksaan physic).
Tidak ada system pemberian tahapan yang standard untuk AML. Penyakitnya diuraikan sebagai belum ditangani, dalam penanganan (keringanan), atau kambuhan.
AML yang belum ditangani
Dalam AML yang belum ditangani, penyakitnya baru terdiagnose
Penyakitnya belum ditangani kecuali untuk meringankan gejala2 seperti demam, pendarahan, atau sakit dan diketemukan hal2 sbb :
1). Perhitungan darah lengkap adalah tidak normal.
2). Paling sedikit 20% dari sel2 dalam tulang sumsum adalah sel2 leukemia
3). Ada tanda dan gejala2 leukemia
AML dalam Keringanan
Dalam AML keringanan, penyakit itu telah ditangani dan hal2 sbb :
1). Perhitungan darah lengakp adalah normal.
2). Kurang dari 5% sel2 dalam tulang sumsum adalah sel2 leukemia
3). Tidak ada tanda2 atau gejala2 leukemia dalam otak dan tulang belakang atau dimana saja di tubuh
AML kambuhan
AML kambuhan adalah kanker yang kambuh kembali setelah ditangani. AML bisa datang kembali dalam darah atau tulang sumsum.

Penanganan AML dilakukan dalam tahapan2 :
AML Dewasa
AML kanak2
Remission induction therapy :
Ini adalah tahapan awal dalam penanganan. Tujuannya adalah untuk membunuh sel2 leukemia dalam darah dan tulang sumsum. Tahapan ini meletakkan leukemia dalam keringanan (remisi)
Remission induction therapy :
Ini adalah tahapan awal dalam penanganan. Tujuannya adalah untuk membunuh sel2 leukemia dalam darah dan tulang sumsum. Tahapan ini meletakkan leukemia dalam keringanan (remisi)
Maintenance therapy :
Ini adalah tahapan kedua dari penanganan dan dimulai setelah leukemia ada dalam penanganan. Tujuan dari terapi pemeliharaan ini adalah untuk membunuh setiap sel2 leukemia yang tersisa yang mungkin tidak aktif tetapi dapat mulai tumbuh kembali dan menyebabkan suatu kambuhan. Tahap ini adalah juga disebut terapi kelanjutan peringanan.
Consolidation/ intensification therapy :
Ini adalah tahapan kedua dari penanganan dan dimulai begitu leukemia dalam keringanan. Tujuan dari terapi sesudah keringanan adalah untuk membunuh sel2 leukemia yang tersisa yang mungkin tidak aktif tapi dapat mulai tumbuh kembali dan menyebbkan suatu kambuhan.

Penanganan yang dinamakan terapi suaka system saraf pusat dapat diberikan dalam terapi tahapan induksi. Karena kemoterapi selalu diberikan lewat mulut atau disuntik lewat sebuah pembuluh darah mungkin tidak dapat mencapai sel2 leukemia dalam CNS, sel2 leukemia dapat sembunyi dalam CNS. Intrathecal chemotherapy dan radiation therapy adalah dapat mencapai dan membunuh sel2 leukemia dalam CNS dan mencegah kankernya dari kambuhan. CNS sanctuary therapy disebut juga CNS prophylaxis.
Penanganan standard untuk AML termasuk :
1). Chemotherapy
Pada AML, sel2 leukemia mungkin menyebar pada otak dan atau saraf tulang belakang. Kemoterapi diberikan lewat mulut atau pembuluh darah untuk menangani AML tidak dapat menyeberangi pembatas darah – otak dan memasukkan cairan yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang. Sebagai pengganti, intrathecal chemotherapy adalah disuntikkan pada tempat yang diisi cairan untuk membunuh sel2 leukemia yang telah menyebar disana. Kemoterapi gabungan adalah penanganan yang diberikan dengan menggunakan satu atau lebih obat anti kanker. Cara dari kemoterapi yang diberikan tergantung pada jenis dari kanker yang ditangani.
2). Radiation therapy
Cara dari terapi radiasi diberikan adalah tergantung pada jenis dan tahapan dari kanker yang sedang ditangani.
3). Pencangkukan sel induk (stem cell transplantation)
Pencangkukan sel induk adalah suatu cara dari pemberian kemoterapi dan penggantian pembentukkan sel2 darah yang tidak normal atau telah rusak oleh penanganan kanker. Sel2 induk diambil dari darah atau tulang sumsum dari pasien atau seorang donor dibekukan dan disimpan. Setelah kemoterapi telah selesai, sel2 induk yang disimpan dicairkan dan diberikan kembali pada pasien melalui suatu infusan. Sel2 induk yang diinfus kembali bertumbuh masuk kedalam sel2 darah.
4). Terapi obat lainnya.
Arsenic trioxide dan semua trans retinoic acid (ATRA) adalah obat2 anti kanker yang membunuh sel2 kanker, menghentikan sel2 leukemia dari pembelahan, atau membantu sel2 leukemia yang matang
kedalam  sel2 darah putih. Obat2 ini digunakan dalam penanganan dari suatu jenis kecil AML yang dinamakan Acute Promyelocyctic leukemia (APL).
5). Pengamatan
Monitoring yang dekat kondisi seorang pasien tanpa memberikan suatu penanganan hingga gejala2nya muncul atau berubah.
6). Supportive care
Perawatan pendukung  diberikan untuk mengurangi permasalahan2 yang ditimbulkan oleh penyakit itu atau penanganannya dan mungkin termasuk berikut :
1). Terapi pemindahan (transfusi) : Penggantian sel2 darah merah, sel2 darah putih, atau trombosit yang telah rusak oleh penyakit atau penanganan kanker.
2). Terapi obat seperti antibiotik2.
3). Leukapheresis : Darah diambil dari pasien dan diletakkan melalui sebuah pemisah sel darah dimana sel2 darah putih diambil. Sisa dari darah kemudian dikembalikan pada aliran darah pasien.
Jenis2 baru dari penanganan yang sedang ditestkan dalam percobaan klinis termasuk :
Biotherapy/ Immunotherapy.
Biologic therapy adalah suatu penanganan yang menggunakan system immunitas pasien untuk memerangi kanker. Salah satu jenis dari biologic therapy adalah monoclonal antibody therapy. Antibodies diletakkan pada zat2 dan membunuh sel2 kanker, memblok pertumbuhannya, atau menahannya dari penyebaran. Monoclonal antibodies adalah diberikan melalui infuse. Merek ini digunakan sendiri atau untuk mengangkut obat2, racun2, atau bahan2 radioaktif secara langsung pada sel2 kanker.
Leukemia : Siapa yang paling berisiko ?
Tidak ada yang tahu penyebab2 yang pasti dari leukemia. Dokter2 jarang dapat menerangkan mengapa seorang mendapatkan penyakit ini dan orang lain tidak. Namun, riset telah menunjukkan bahwa orang dengan faktor2 resiko tertentu adalah lebih cendrung dari yang lain untuk berkembang leukemia. Studies telah menemukan faktor2 resiko berikut untuk leukemia :
1). Tingkat radiasi yang sangat tinggi : Orang yang terkena dengan tingkat radiasi yang sangat tinggi adalah yang lebih banyak dari yang lain yang lebih cenrung berkembang leukemia.
2). Bekerja dengan bahan2 kimia tertentu : paparan (berkecimpung)  pada tingkat2 bensol atau formaldehida yang tinggi, mungkin adalah dengan resiko yang lebih besar dari leukemia.
3). Chemotherapy : Pasien2 kanker yang ditangani dengan obat2 perang kanker tertentu kadang2 belakangan berkembang leukemia.
4). Syndrome yang menurun atau penyakit2 genetik tertentu lainnya.
5). Human T-cell leukemia virus-I (HTLV-I) : virus ini menyebabkan suatu jenis yang jarang dari chronic lymphocytic leukemia (CLL) yang dikenal sebagai human T-cell leukemia. Namun, leukemia tidak muncul menjadi menjangkit.
6). Myelodysplastic syndrome – Orang dengan penyakit darah ini adalah dengan resiko yang bertambah  untuk berkembangnya acute myeloid leukemia (AML).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar